Siapa, sih, yang nggak kenal dengan AK? Senapan serbu paling termahsyur di dunia, yang berasal dari negeri Beruang Merah. Digunakan oleh kurang lebih dari 50 angkatan bersenjata di dunia, juga oleh kelompok perlawanan bersenjata yang hampir tak terhitung jumlahnya di dunia, juga para kriminal, seperti gangster ataupun mafia. AK mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya, tak mudah macet, tahan cuaca, biarpun terendam air atau lumpur, senjata ini masih bisa menyala. Soal harga, bisa negotioable alias bisa ditawar. Karena inilah AK dapat diperoleh siapa saja. Tapi, siapa sih orang yang telah melahirkan buah pikirannya sehingga menjadi barang yang legendaris ini? Dari tangan seorang inilah, AK menjadi senjata paling hebat. Ya, dialah Mikhail Timofeevich Kalashnikov, Sang Desainer Senjata Paling Legendaris.
Lahir di Kuriya, Altai Krai, U.S.S.R, 10 November 1919 (sekarang berumur 91 tahun). Merupakan bungsu dari 17 bersaudara. Sejak kecil, keinginan besarnya untuk belajar sudah mulai nampak. Bahkan, sewaktu remaja, karena kesukaannya menulis puisi, ia bercita-cita menjadi seorang penyair. Bahkan ia pun juga menulis buku sebanyak 6 buku.
Walau terhitung pandai, ia tidak sempat menyelesaikan sekolahnya sampai ayahnya wafat. Ia terpaksa meninggalkan bangku SMA karena ibunya tidak mampu untuk membiayai sekolahnya. Dengan keadaan terpaksa ini, Kalashnikov pun ikut bekerja di bengkel kereta api Turkestan-Siberia. Di sinilah ia belajar teknik mekanik, lalu menjadi sekertaris teknisi.
Pada 1938, ia masuk wajib militer Tentara Merah dan menjadi ahli mekanik tank, memperoleh pangkat Sersan Senior (Komandan Tank), lalu bergabung di Resimen Tank ke-24, Divisi Tank ke-12. Di sinilah, ia menekuni bidang-bidang permesinan dan terus mendalami mekanisme persenjataan di antaranya adalah ahli mekanik tank. Pendidikan inilah, menjadi dasar bagi Kalashnikov untuk menciptakan beragam perlengkapan perang. Diantaranya, merancang indikator inersi untuk mencatat jumlah tembakan dari meriam tank. Lalu ia juga membuat perangkat untuk melihat efektivitas tembakan dari jendela tank. Begitu pula indikator untuk melihat kinerja mesin tank.
Kreativitas Kalashnikov dan hasil dari buatannya, ternyata menarik perhatian panglima komando daerah, Jendral Georgy Zhukov. Sang Panglima pun memberi hadiah sebuah jam tangan dan mengirim Kalashnikov ke Leningrad (sekarang St. Petersburg). Di sana Kalashnikov diberi kesempatan untuk mengembangkan perangkat buatannya untuk diproduksi secara massal. Selain itu juga diangkat sebagai penasihat teknik untuk bidang militer, terutama untuk produk meter bahan bakar dan roda rantai kendaraan tempur.
Oktober 1941, dalam peperangan sengit di Bryansk, tank yang dikendalikan Kalashnikov terkena terjangan tembakan artileri Jerman. Pecahan metal dari tank yang ia kendalikan menancap di bahu kirinya. Ia dan 12 rekannya dilarikan dengan truk ke rumah sakit. Namun naas, truk yang membawa Kalashnikov, terkena tembakan submachine gun Jerman. Dengan setengah sadar dan terluka parah, Kalashnikov berusaha menyelamatkan diri. Menembus hutan dan melangkahi mayat-mayat yang bergelimpangan, akhirnya ia sampai juga di rumah sakit.
Dirumah sakit ini, ia banyak berbincang-bincang dengan prajurit-prajurit yang juga sesama pasien. Banyak keluhan dari prajurit-prajurit lain, diantaranya kurangnya senapan mesin (otomatis) pada pasukan Soviet dibandingkan dengan milik pasukan Jerman. Atas keluhan para prajurit, ia mulai memikirkan rancangan assault rifle yang kelak menggegerkan dunia. Berkat bantuan seorang pegawai RS, Marusya, meminjamkan buku dasar-dasar persenjataan yang ditulis V.G. Vederov yang berjudul "Evoluyutsia Strelkovogo Oruzhiya" yang diterbitkan pada tahun 1939. Kalashnikov kemudian bergabung dengan lokakarya Institut Penerbangan Moskwa. Ketika bekerja di situ, Kalashnikov merancang beberapa inovasi untuk tank, antara lain sebuah alat penghitung jumlah tembakan. Setelah beberapa tahun, ia diangkat menjadi kepala insinyur, dan diberikan lebih banyak sumber daya.
Pada 1942, Tentara Merah mngadakan proyek untuk menciptakan senapan mesin yang mudah dioperasikan. Dalam proyek ini, desainer kawakan juga turut ikut serta. Di antaranya, G.S. Shpagin, V.A. Degtyarev, Aleksei Ivanovic Sudayev, dan Mikhail Kalasnikov sendiri. Namun, proyek ini dimenangkan oleh Aleksei Ivanovich Sudayev dengan PPS-43. Walau Kalashnikov kalah, senjata buatannya diperhatikan oleh Jendral Anatoly Arkadaevich Blagonravov, pemegang kunci dalam program persenjataan Uni Soviet dan komisaris pada "Artilleriskoi Akademi RKKA im Dzerzhinskogo".
Tahun 1947, inilah tahun dimana ia akan menjadi seorang yang terkenal akan benda hasil buah pikirannya. Ya, di tahun inilah ia menciptakan AK-47, senjata yang kelak menjadi kebanggan Negeri Beruang merah. Dan pada 1948, Kolonel Teknik Vladimir Sergeyevich, memberikan selamat atas ranncangannya, "Avtomat Kalashnikova", diterima menjadi senapan standar Uni Soviet, berkat keuletannya. Tahun 1949, AK-47 (Avtomat Kalashnikov Obrazetsa), berkaliber 1,62 mm mulai digunakan secara luas oleh Tentara Merah (The Red Army). Kalashnikov sendiri melahirkan berbagai versi dari AK, yaitu :
1. AK-47 (th 1948-1951), kaliber 7,62 x 39 mm (versi ke-1)
Model paling awal, yang menggunkan receiver stamping (receiver dibuat dengan teknik cetak) Tipe 1, dan sudah sangat langka.
2. AK-47 (th 1952), kaliber 7,62 x 39 mm (versi ke-2)
Menggunakan receiver machined dengan popor dan pegangan kayu. Laras dan kamar peluru dilapisi krom untuk mencegah korosi. Berat senapan 4,2 kg.
3. AKS-47
Menggunakan popor lipat ke bawah yang mirip popor MP40 Jerman.
4. RPK, kaliber 7,62 x 39 mm
Versi senapan mesin ringan dengan laras lebih panjang dan penyangga bipod.
5. AKM, kaliber 7,62 x 39 mm
Lebih sederhana dan lebih ringan dari AK-47; menggunakan receiver Tipe 4 yang terbuat dari logam stamping. Berat menurun jadi 3,61 kg, karena receiver yang lebih ringan.
6. AKMN (diperkenalkan th. 1959)
Versi yang telah dipermodern dengan penambahan alat bantu bidik malam NSP-3. Diperkenalkan 1959.
7. AKMS, kaliber 7,62 x 39 mm
Versi yang telah dipermodern dengan popor lipat, desain khusus unuk pasukan payung.
8. AKMSU, kaliber 7,62 x 39 mm
Versi pendek dari AKM yang menggunakan popor lipat ke bawah. Panjang laras 35 cm.
9. AK-74
Merupakan modernisasi dari AKM, berkaliber 5.45 x 39 mm. pertama kali dibuat tahun 1974. Senapan ini mulai diproduksi masal pada tahun 1976. Varian terbaru senapan ini, AK-74M, adalah senapan serbu standar angkatan bersenjata Rusia sejak awal tahun 1976-an. Pelurunya sendiri merupakan peluru yang sangat mematikan. AK-74 memiliki banyak varian, diantaranya :
-AK-74, versi standar.
-AKS-74, dengan popor lipat besi.
-AKS-74U, varian komando; kode U berasal dari Ukoronchenaya yang berarti kecil.
-AK-74M, varian terbaru dengan furnitur polimer.
-RPK-74, varian senapan mesin ringan dari AK-47.
10. AK-101, kaliber 5,56 x 45 mm
Jenis terbaru dari Kalashnikov, dibuat untuk pangsa ekspor, kaliber 5,56 x 45 mm NATO.
11. AK-103, kaliber 7,62 x 39 mm
Pembaruan dari AK-47 dengan kaliber yang sama, menggunakan polimer menggantikan besi atau kayu untuk mengurangi berat.
12. AK-107, kaliber 5,45 x 39 mm
Menggunakan desain sistem gas yang dirancang oleh Youriy K. Alexandrov. Berkaliber 5,45 x 39 mm.
13. AK-108, kaliber 5,56 x 45 mm
Merupakan versi dari AK-107, menggunakan bahan sintesis fiberglass dan diperkuat dengan polimer.
14. RPKS, kaliber 7,62 x 39 mm
Varian RPK dengan popor lipat.
15. RPK-74, kaliber 5,45 x 39 mm
Mengambil basis dari AK-74 dengan perbedaan pada laras yang lebih berat dan panjang dan dapat dipasangi peredam dan alat blank-firing (peluru hampa), pertama kali diperkenalkan pada tahun 1974.
16. RPKS-74, kaliber 5,45 x 39 mm
Varian RPK-74 untuk pasukan terjun payung. Memiliki popor yang dilipat seperti RPKS.
17. RPK yang digunakan untuk pertempuran malam hari
Varian RPK untuk perang malam yaitu :
-RPKN -RPKSN -RPK-74N -RPKS-74N
Varian ini dilengkapi rel samping untuk menempatkan alat bidik, seperti NSP-3, NSPU, dan NSPUM untuk modus malam (night vision).
18. RPK-74M Bisa disebut sebagai varian yang paling lengkap, karena memiliki bagian forefrip dari bahan polimer, pistol grip, popor lipat dan rel untuk dudukan bidikan optik. Kebanyakan dibuat untu pangsa ekspor, diantaranya RPK-201 (kaliber 5,56 x 45 mm NATO) dan RPKM (kaliber 7,62 x 39 mm) dengan tambahan bahan polimer di beberapa bagiannya.
19. PKT, kaliber 7,62 x 39 mm Versi senapan mesin untuk tank. Kaliber 7,62 x 39 mm. Dapat dikendalikan dengan remote control. Laras dengan jenis metal lebih kuat untuk menjamin tembakan kontinus hinnga 250 peluru. Diperkenalkan 1962.
20. PKN
Versi PKT dengan alat bidik NSP-3 (1PN28).
21. PKM
Versi PKT yang dipercanggih dan bobot lebih ringan. Tercatat sebagai senapan mesin teringan di dunia di kelasnya. Diperkenalkan 1969.
22. PKMN, kaliber 7,62 x 39 mm
Versi PKM dengan alat bidik NSP-3. Kaliber 7,62 x 39 mm. Diperkenalkan 1969.
Tadi, di kalimat pembuka artikel ini saya katakan bahwa AK-47 masih bisa digunakan walau terendam air atau lumpur, alias tahan banting! Tapi, apa sih rahasianya?? Nah, berkat kreativitas Kalashnikov AK memiliki kelebihan tersebut. Sebenarnya, kelebihan ini diciptakan tidak sengaja. Kelebihan ini muncul akibat rendahnya akurasi mesin pencetak bagian-bagian pada ruang tembak. Jarak antar bagian menjadi agak renggang. Kerenggangan inilah yang membuat ruang tembak tidak rentan akan air, debu, pasir, dan uap hasil tembakan. Ditambah dengan tangkai pengokang peluru yang berputar setiap kali menempatkan peluru pada pantat laras;kotoran lebih dulu "diusir" dari ruang tembak. Ibaratkan anjing yang mengibas-ngibaskan air dari tubuhnya. Yah, seperti itulah prinsipnya. Seorang penguji AK mengatakan, "Siapa sangka, akibat dari ketidak sempurnaan mesin-mesin pencetaknya, senapan ini justru menjadi karya yang sempurna".
Banyak negara yang meminta lisensi untuk membuat AK dibuat di negara mereka sendiri. Negara tersebut diantaranya, Albania, Bulgaria, Jerman Timur, Mesir, Hungaria, Irak, Myanmar, Korea Utara, Tiongkok, Polandia, Romania, Yugoslavia. Soviet juga menyalurkan senjata ini ke kelompok-kelompok militan dan gerilyawan sayap kiri yang mendukung kepentingan Soviet.
Namun, akhirnya AK bertemu rival terkuatnya. M-16, assault rifle kelahiran negara seteru Uni Soviet dalam perang dingin. Ya, Amerika Serikat. Dirancang oleh Eugene Stoner. Senapan ini dikenal akan akurasinya yang tinggi, juga desainnya yang modern, sehigga dijuluki sebagai "Space Age Gun", dijuluki begitu karena pada saat itu publik AS yang menggemari hal-hal berbau UFO, sehingga dijuluki begitu karena bentuknya yang futuristik dan mirip pistol laser. Namun, senjata ini juga kerap macet ketika digunakan.
Bagaimana AK ini mendunia?? AK sebenarnya sudah dipakai ketika Perang Vietnam. AK ini menjadi andalan tentara Vietnam Utara dan Vietcong. Amerika Serikat menggunakan M-16, sebagai andalan para G.I. (Government Issue-sebutan untuk para prajurit Amerika Serikat). Namun, M-16 tersebut sering kedapatan macet dan mengalami kerusakan. Bahkan para G.I. pun lebih kesengsem sama AK ini, karena cocok untuk dipakai di hutan, superior, dan tepat untuk pertempuran jarak dekat. Banyak para G.I. yang membuang M-16 miliknya dan merebut AK dari musuh-musuhnya (Tentara Vietnam Utara & Vietcong). Namun, AK sepenuhnya mendunia ketika para Red Army---Tentara Soviet---membawanya ke Afghanistan pada 1979. Upaya yang dilakukan untuk menguasai negeri akan kaya opium kualitas tinggi dan cadangan opiumnya, Uni Soviet membawa AK jenis baru, yaitu AK-74. AK-74 memiliki kelebihan yaitu pelurunya yang "mematikan", kaliber 5.45 x 39 mm. Disebut mematikan karena kecepatannya yang jauh lebih tinggi dan konstruksi di dalamnya yang berongga, sehinga apabila menembus tubuh, proyektilnya akan hancur. Peluru tersebut menghantui para Mujahidin, yang telah menghabisi warga-warga yang diserang oleh serdadu Soviet, sehingga peluru tersebut dijuluki "Peluru Beracun". Intelejen Barat pun juga kewalahan untuk mengetahui jenis senjata tersebut.
Di masa-masa selanjutnya, senjata ini telah menyebar ke negara-negara sekitar, seperti Pakistan. Koran Los Angeles Times menyebutkan Pakistan sebagai Wild West, karena banyaknya AK diperjualkan disini, terutama di daerah Hyderabad, ada sekitar 8000 AK, sepucuknya seharga 850 dollar atau sekitar 15000 rupee. Di Peshawar pun AK bisa disewa secara jam-jaman. Daerah lainnya yang menjadi tempat bernaung AK, antara lain di benua Afrika. Tempat tersebut, diantaranya di Liberia, Pantai Gading, Burkina Faso, Guinea. Tempat lainnya diantaranya di Lebanon, Israel, Panama, Nicaragua, dan Colombia. Negara-negara ini disukai karena potensi konflik begitu tinggi. Hampir tidak ada yang menyamai Pakistan kecuali Nicaragua. CIA sendiri pernah memasok senjata ini untuk gerilyawan Contra---penentang kekuasaan Sandinista yang berkuasa saat itu---. Uang untuk pembelian AK yang akan diberikan kepada gerilyawan Contra berasal dari keuntungan menjual senjata anti tank kepada Iran. Akhirnya kasus itu tercium dan dikenal sebagai Skandal Iran Contra, yang ternyata Presiden Ronald Reagan juga mengaku mengetahui dan menyetujui skandal ini. Pemasok senjata kelas kakap Sarkis Soghanalian, juga pernah memasok 50.000 pucuk AK kepada FARC---kelompok gerilyawan yang menguasai perdagangan obat bius di Colombia, juga sebagai kelompok gerilyawan terbesar di belahan bumi selatan---. Pembelian tersebut diwarnai skandal yang akhirnya ikut menjatuhkan Alberto Fujimori, Presiden Peru.
Tetapi yang paling mengejutkan adalah, ketika anak-anak terlihat menyandang AK, dengan terlilit di pundak mereka, dan memberi gelar mereka sebagai tentara anak, dengan tampilannya yang beringas. Hal tersebut bisa kita lihat dalam film Blood Diamond (2006), karya sutradara Edward Zwick. Ceritanya mengambil dari keadaan di Sierra Leone, tentang konflik berlian berdarah (blood diamond). Negeri ini harusnya tidak menjadi negara miskin karena berliannya dengan kualitas tertinggi di dunia. Intan telah mengucurkan jutaan dollar, namun hanya masuk ke kantong-kantong penguasa. Contohnya, Foday Sankoh.Tentara-tentara cilik yang dipelihara oleh Foday Sankoh, yaitu West Side Boys. Foday Sankoh sendiri merupakan pimpinan pemberontak RUF (Revolutionary United Front). West Side Boys bahkan pernah menundukkan Royal Irish Regiment dan 1st Battalion Parachute Regiment, SAS, Inggris. Diakhir pertempuran mereka malah menawan 12 anggota Royal Irish Regiment. Bicara sedikit tentang tentara anak-anak ini. Ciri mereka, yaitu, AK kerap terlilit di pundaknya, tampil beringas, dan tak takut menghadapi kontak senjata. Di Colombia, lebih dari 11.000 anak-anak menjadi tentara, yang menjadi anggota FARC. Umur mereka biasanya 18 tahun, sementara ribuan lainnya masih ebih muda 15 tahun. Mereka masuk secara sukarela, atau direkrut khusus. Mereka ikut karena kebanyakan tak melihat kesempatan lain untuk mencari makan, keamanan, selain mengikuti teman-temannya menjadi gerilyawan. Hal tersebut diungkapkan oleh Larry Kahaner. Bagi anak-anak perempuan, alasannya adalah sebagai warga biasa mereka menjadi sasaran pemerkosaan. Keadaan akan berubah apabila mereka menyandang AK. Bukankah anak-anak belum seharusnya belum layak menjadi tentara? Dilihat dari fisiknya, bagaimana mungkin mereka bisa menandingi pertempuran sebenarnya? Dan, yang paling fenomenal di Afrika, sepucuk AK hanya bisa ditebus dengan 10-15 dollar. UNICEF mempunyai penilaian. Kematian anak-anak akibat small-arm, benar-benar bikin miris. Menurut mereka, sejak 1990, lebih dari 2 juta anak terbunuh, 6 juta lainnya cidera serius, dan lebih dri 22 juta lainnya telah kehilangan tempat tinggal. Selain disebabkan oleh penyalahgunaan small-arm, bencana juga ditimbulkan oleh pemakaian light weapon. (oleh Carol Bellamy, Direktur Umum UNICEF dalam pamflet No Gun Please: We Are Children, 2001.) "Tiap tahun paling tidak ratsan ribu orang meninggal sia-sia akibat senjata-senjata ini dan yang lainnya terluka.", tambah Bellamy.
Adalagi cerita..... Pada saat AS melakukan Operasi Iraqi Freedom, operasi militer untuk menumbangkan kekuasaan Saddam Hussein, tepat pada hari ketiga pasukan AS dan Koalisi melakukan penyerbuan ke Irak, AD AS mengerahkan 32 AH-64 Apache untuk membuka jalan bagi iring-iringan kendaraan pasukan Koalisi yang akan masulk ke kota Baghdad dari utara. Heli spesialis search and destroy dikerahkan dalam jumlah banyak karena ibukota Irak yang belum sepenuhnya dikuasai. Di khawatirkan banyak di sana bercokol pasukan Garda Republik---pasukan pengawal elite Saddam Hussein---dan kabarnya mereka dilengkpi senjata antipersonal rudal darat ke darat & roket ATACMS berhulu ledak bom 950 pon. Tapi, toh, Apache sendiri memiliki kanon 30mm, mampu menyemburkan 320 peluru/detik, dan rudal antitank AGM-114 Hellfire. Para AD AS percaya diri, apalagi mereka berombongan. Namun setelah memasuki kota, sontak wajah para pilot berkerut. Mereka diberondongi oleh ribuan peluru dari berbagai arah, dan tidak ada yang bisa dibidik dengan fokus para pilot. Yang paling mengejutkan, peluru tersebut berasal dari moncong senapan AK. 31 dari 32 helikopter mundur karena mengalami kerusakan, sedangkan yang satunya? Jatuh, lalu kedua awaknya jadi tawanan perang. Bob Duffney, seorang pilot Apache yang mundur, mengakui bahwa model pertempuan tersebut benar-benar baru dan menyeramkan. ".....Dalam operasi Dessert Storm, kami sama sekali tidak pernah mengalami perlawanan sehebat ini...". Kejadian ini juga dialami oleh prajurit Ranger, ketika melaksanakan operasi Jenderal Mohammed Farrah Aidid, 03 Oktober 1993 di Mogadishu, Somalia. Prajurit Ranger ketika ingin menyelamatkan awak udara UH-60 Blackhawk, sempat tak dibuat tak berkutik karena dihujani peluru AK oleh pasukan Aidid. Operasi penangkapan Aidid berubah menjadi operasi penyelamatan awak Blackhawk yang terjebak di Mogadishu. Dalam Operasi Gothic Serpent---operasi penangkapan Aidid---telah tewas 18 prajurit dan 79 lainnya terluka. Sebaliknya malah pasukan Aidid yang menagkap Mike Durant, satu-satunya pilot Blackhawk yang selamat. Kisah tersebut dapat kita simak dalam film Black Hawk Down (2001), karya sutradara Ridley Scott. Sama halnya dengan pilot-pilot AH-64 Apache yang memasuki kota Baghdad, pilot UH-60 Blackhawk yang memasukki kota Mogadishu, memasuki kota Mogadishu dengan perasaan jumawa, dan berpikir enteng, mana mungkin milisi negeri miskin mampu mengahadapi persenjataan canggih serta serdadu A.S? Tembakan RPG pun mampu merontokkan dua Blackhawk. Jumlah persenjataan canggih AS ternyata tak membuat gentar keberingasan pasukan Aidid, walau senjata mereka hanya AK, kanon konvensional, dan RPG.
Dalam penyebarannya, AK pun menuai banyak masalah di berbagai tempat. Tidak hanya di Asia, Afrika, Amerika Selatan, bahkan Paman Sam pun dibuat kewalahan. Di sini AK, seolah mengalami 'diskriminasi', karena AK selalu dikaitkan sebagai simbol perlawanan terhadap Barat. Impor senapan ini kerap dipersulit sementara yang lainnya tidak. Pada masa pemerintahan George H.W. Bush, oleh karena suatu hal, impor 110.000 pucuk senjata---sebagian besar Uzi dan AK---pernah tiba-tiba ditunda. Di AS, AK bisa dibeli dengan 300 dollar/pucuk. Kawanan perampok Larry Eugene Philips Jr dan Emil Matasareanu pernah menyemburkan peluru kulit baja (steel-jacketed) melalui senapan AK dalam 100-an meter, yang bukanlah tandingan pistol 9mm. Mereka berdua mengamuk setelah bank yang mereka rampok ternyata hanya menyimpan uang sebanyak 300.000 dollar. Tembak menembak baru berhenti setelah Philips Jr. menembak lehernya sendiri dan tim SWAT yang datang kemudian berhasil menembak kaki Matasarenau lewat kolong mobil. Di China, tahun 1994 di Hong kong, sebuah geng perampok perhiasan mengacung-ngacungkan senjata AK-47 buatan Cina di Nathan Road yang ramai, menembak mati seorang wanita pejalan kaki dan melukai seorang polisi. Bahkan popularitas senapan rancangannya menjadi simbol-simbol perjuangan kaum antikemapanan, gerilyawan hingga bendera nasional seperti halnya bendera negara Mozambik, bendera Hizbullah, hingga korps Garda Revolusioner Islam Iran, meski Iran lebih banyak mengadopsi senapan buatan barat seperti Gewehr G-3.
>>>kembali ke biografi Kalashnikov
Setelah ditanya oleh Joel Roberts, wartawan CBSNews, Kalashnikov menegaskan dirinya hanya sekedar mencipta dan merancang. Ia berkata:
"Saya akan merasa tak bersalah, dan akan tetap bisa hidup nyenyak. Sebab, saya merancang senjata ini murni untuk mempertahankan negeri saya dari serangan Jerman"
"Semua tuduhan ini seharusnya bukan untuk saya. Percayalah, saya bahkan tak menerima secuil pun royalti darinya. Kesalahan ada para politisi yang pintar memutarbalikkan fakta dan menarik keuntungan dari emua pertikaian yang mereka ciptakan,"
Kehidupan Kalashnikov jauh dari ingar-bingar atas ketenaran dan reputasinya atas penciptaan senjatanya. Tinggal hanya di sebuah rumah kecil sejak 1949 di Izhvesk. Di kota berpenduduk sekitar 635.000 jiwa, mengenalnya tidak lebih daripada seorang pegawai negeri biasa. Namanya boleh melambung di dunia, tetapi untuk membayar ongkos naik pesawat ke Moskwa, ia tak mampu. Lebih dari 50 tahun lamanya ia mengabdikan diri sebagai pekerja di pabrik senjata Izmash yang memiliki 2.000 karyawan. Namun, menurut klipingut.wordpress.com, royalti yang diperoleh Kalashnikov sebagai penemu AK-47 hanya 41 rubel. Penghidupan utamanya hanya berasal dari uang pensiun sebesar 50 dollar. Beberapa tahun setelah perang, ia juga sempat bekerja di Institut Penerbangan Alma-Ata. Mengapa sih, Kalashnikov tidak diberi royalti, walau menurut klipingut.wordpress.com, hanya sebesar 41 rubel saja??. Ya, agar AK, sekaligus paham komunisnya bisa tersebar ke segala penjuru dunia.
Dibalik semua itu, Kalashnikov juga dianugerahi berbagai penghargaan. Dia di anugerahi gelar yang terhormat, yaitu sebagai Pahlwan Rusia. Pada 1945 ia mendapat Hero of Socialist Labour. Pada 1998, ia juga dianugerahi Order of Saint Andrew the Protoclete. 10 November 2009 (bertepatan pada ultah ke-90 nya), oleh Presiden Dmitry Medvedev menganugerahkan Hero of the Russian Federation. Penghargaan lainnya, yaitu: dianugerahi Lenin Prize pada 1964; Stallin Prize pada 1949; State Prize of the Russian Federation; Order of Merit for the Fatherland II class. Kenang-kenangan lainnya, yaitu perabotan tua. Ia beli dengan uang hadiah dari Stallin, pada tahun 1949. Dan beberapa buah buku "The AK Story", karya Edward C. Ezell. Inovasinya pertama adalah pemakaian peluru pendek 7,62×39 mm. ”Lebih kecil dan ringkas,” kata Paul Cornish, seorang kurator senjata di Imperial War Museum, London, Inggris.
Kalashnikov juga pernah datang ke A.S, negara yang pernah menjadi seteru Uni Soviet pada Perang Dingin dulu. Tak sedikit warga A.S yang melihat Kalashnikov sebagai legenda hidup. Namanya begitu fenomenal karena kisahnya lebih dulu dibaca oleh rakyat A.S. Untuk itu kepadanya diberikan kesempatan untuk bertemu penggemarnya A.S. Ia tiba di Bandara Dulles, Washington. Itu pertama kalinya para penggemarnya melihat Kalashnikov yang ternyata sudah begitu renta. Ia ditemani anaknya, Elena. Ia juga pernah mengunjungi Markas Korp Marinir A.S di Quantico, sekitar 35 mil sebelah selatan Washington, pada Mei 1990. Dan salah satu penggemarnya di sana adalah Mayor Jenderal Matthew P. Caulfield. Mayjen Caulfield mengungkapkan ekspresinya dengan berkata pada Kalashnikov, "Mr. Kalashnikov, harus saya katakan, untuk bertempur secara pribadi saya lebih suka menggunakan senpan buatan anda." Ucapan ini sempat mengusik para segenap hadirin. Pasalnya dia adalah seorang komandan dan di markas Marinir. Namun Kalashnikov hanya tertegun menanggapinya dingin, tak memberikan komentar. Oleh suatu yayasan, Kalashnikov pernah diundang ke A.S, dipertemukan dengan Eugene Stoner, desainer M-16, rival terkuat AK. Ia hanya tertegun merenungi nasibnya. Stoner hidup bergelimang harta, karena Stone berhak atas 1 dollar setiap pucuk M-16. Jadi, jika ada sekitar 6 juta pucuk M-16, paling tidak ia telah mengantongi 6 juta dollar. Tapi, di A.S, Stoner hanyalah orang biasa. Beda dengan Kalashnikov, ia disandang sebagai Pahlawan, dianugerahi berbagai penghargaan dan bintanng jasa. Namun, AK hanya memberikannya 41 rubel, atau bahkan tidak sepeser pun. Hanya tinggal di sebuah rumah sederhana denagn uang pensiun 50 dollar.
Nah, itulah dia, Sang Desainer Legendaris, Mikhail Kalashnikov. Pensiunan (mantan) supir tank AD Rusia yang sekarang hidup dalam usia 91 tahun, dengan kehidupannya yang sederhana. Hasil karyanya, Avtomat Kalashnikova, masih bisa dikenang sampai sekarang. Senjata yang banyak digunakan untuk kelompok-kelompok perlawanan pada konflik-konflik yang berlangsung dulu maupun sekarang, terutama di daerah Afrika dan Timur Tengah, memang banyak mendapat pujian, namun juga banyak kritik dan kontroversialnya, yaitu sebagai senjata pemusnah paling dahsyat, juga sebagai bentuk tindak kekejian dan kekejaman terhadap kemanusiaan. Padahal desain Kalashnikov muncul dari tempatnya di Izhmash, hanya lewat jalur koneksi. Dia menyesalkan bahwa senjatanya menjadi bahan kekejaman dimana-mana. Namun, ia tetap bersikukuh, bahwa ia hanya sekedar mrancang dan membuat senjata itu. Hanya untuk negerinya, untuk melindungi dari serangan fasis Jerman dulu. "TO PROTECT THE MOTHERLAND!"
Lahir di Kuriya, Altai Krai, U.S.S.R, 10 November 1919 (sekarang berumur 91 tahun). Merupakan bungsu dari 17 bersaudara. Sejak kecil, keinginan besarnya untuk belajar sudah mulai nampak. Bahkan, sewaktu remaja, karena kesukaannya menulis puisi, ia bercita-cita menjadi seorang penyair. Bahkan ia pun juga menulis buku sebanyak 6 buku.
Walau terhitung pandai, ia tidak sempat menyelesaikan sekolahnya sampai ayahnya wafat. Ia terpaksa meninggalkan bangku SMA karena ibunya tidak mampu untuk membiayai sekolahnya. Dengan keadaan terpaksa ini, Kalashnikov pun ikut bekerja di bengkel kereta api Turkestan-Siberia. Di sinilah ia belajar teknik mekanik, lalu menjadi sekertaris teknisi.
Pada 1938, ia masuk wajib militer Tentara Merah dan menjadi ahli mekanik tank, memperoleh pangkat Sersan Senior (Komandan Tank), lalu bergabung di Resimen Tank ke-24, Divisi Tank ke-12. Di sinilah, ia menekuni bidang-bidang permesinan dan terus mendalami mekanisme persenjataan di antaranya adalah ahli mekanik tank. Pendidikan inilah, menjadi dasar bagi Kalashnikov untuk menciptakan beragam perlengkapan perang. Diantaranya, merancang indikator inersi untuk mencatat jumlah tembakan dari meriam tank. Lalu ia juga membuat perangkat untuk melihat efektivitas tembakan dari jendela tank. Begitu pula indikator untuk melihat kinerja mesin tank.
Kreativitas Kalashnikov dan hasil dari buatannya, ternyata menarik perhatian panglima komando daerah, Jendral Georgy Zhukov. Sang Panglima pun memberi hadiah sebuah jam tangan dan mengirim Kalashnikov ke Leningrad (sekarang St. Petersburg). Di sana Kalashnikov diberi kesempatan untuk mengembangkan perangkat buatannya untuk diproduksi secara massal. Selain itu juga diangkat sebagai penasihat teknik untuk bidang militer, terutama untuk produk meter bahan bakar dan roda rantai kendaraan tempur.
Oktober 1941, dalam peperangan sengit di Bryansk, tank yang dikendalikan Kalashnikov terkena terjangan tembakan artileri Jerman. Pecahan metal dari tank yang ia kendalikan menancap di bahu kirinya. Ia dan 12 rekannya dilarikan dengan truk ke rumah sakit. Namun naas, truk yang membawa Kalashnikov, terkena tembakan submachine gun Jerman. Dengan setengah sadar dan terluka parah, Kalashnikov berusaha menyelamatkan diri. Menembus hutan dan melangkahi mayat-mayat yang bergelimpangan, akhirnya ia sampai juga di rumah sakit.
Dirumah sakit ini, ia banyak berbincang-bincang dengan prajurit-prajurit yang juga sesama pasien. Banyak keluhan dari prajurit-prajurit lain, diantaranya kurangnya senapan mesin (otomatis) pada pasukan Soviet dibandingkan dengan milik pasukan Jerman. Atas keluhan para prajurit, ia mulai memikirkan rancangan assault rifle yang kelak menggegerkan dunia. Berkat bantuan seorang pegawai RS, Marusya, meminjamkan buku dasar-dasar persenjataan yang ditulis V.G. Vederov yang berjudul "Evoluyutsia Strelkovogo Oruzhiya" yang diterbitkan pada tahun 1939. Kalashnikov kemudian bergabung dengan lokakarya Institut Penerbangan Moskwa. Ketika bekerja di situ, Kalashnikov merancang beberapa inovasi untuk tank, antara lain sebuah alat penghitung jumlah tembakan. Setelah beberapa tahun, ia diangkat menjadi kepala insinyur, dan diberikan lebih banyak sumber daya.
Pada 1942, Tentara Merah mngadakan proyek untuk menciptakan senapan mesin yang mudah dioperasikan. Dalam proyek ini, desainer kawakan juga turut ikut serta. Di antaranya, G.S. Shpagin, V.A. Degtyarev, Aleksei Ivanovic Sudayev, dan Mikhail Kalasnikov sendiri. Namun, proyek ini dimenangkan oleh Aleksei Ivanovich Sudayev dengan PPS-43. Walau Kalashnikov kalah, senjata buatannya diperhatikan oleh Jendral Anatoly Arkadaevich Blagonravov, pemegang kunci dalam program persenjataan Uni Soviet dan komisaris pada "Artilleriskoi Akademi RKKA im Dzerzhinskogo".
Tahun 1947, inilah tahun dimana ia akan menjadi seorang yang terkenal akan benda hasil buah pikirannya. Ya, di tahun inilah ia menciptakan AK-47, senjata yang kelak menjadi kebanggan Negeri Beruang merah. Dan pada 1948, Kolonel Teknik Vladimir Sergeyevich, memberikan selamat atas ranncangannya, "Avtomat Kalashnikova", diterima menjadi senapan standar Uni Soviet, berkat keuletannya. Tahun 1949, AK-47 (Avtomat Kalashnikov Obrazetsa), berkaliber 1,62 mm mulai digunakan secara luas oleh Tentara Merah (The Red Army). Kalashnikov sendiri melahirkan berbagai versi dari AK, yaitu :
1. AK-47 (th 1948-1951), kaliber 7,62 x 39 mm (versi ke-1)
Model paling awal, yang menggunkan receiver stamping (receiver dibuat dengan teknik cetak) Tipe 1, dan sudah sangat langka.
2. AK-47 (th 1952), kaliber 7,62 x 39 mm (versi ke-2)
Menggunakan receiver machined dengan popor dan pegangan kayu. Laras dan kamar peluru dilapisi krom untuk mencegah korosi. Berat senapan 4,2 kg.
3. AKS-47
Menggunakan popor lipat ke bawah yang mirip popor MP40 Jerman.
4. RPK, kaliber 7,62 x 39 mm
Versi senapan mesin ringan dengan laras lebih panjang dan penyangga bipod.
5. AKM, kaliber 7,62 x 39 mm
Lebih sederhana dan lebih ringan dari AK-47; menggunakan receiver Tipe 4 yang terbuat dari logam stamping. Berat menurun jadi 3,61 kg, karena receiver yang lebih ringan.
6. AKMN (diperkenalkan th. 1959)
Versi yang telah dipermodern dengan penambahan alat bantu bidik malam NSP-3. Diperkenalkan 1959.
7. AKMS, kaliber 7,62 x 39 mm
Versi yang telah dipermodern dengan popor lipat, desain khusus unuk pasukan payung.
8. AKMSU, kaliber 7,62 x 39 mm
Versi pendek dari AKM yang menggunakan popor lipat ke bawah. Panjang laras 35 cm.
9. AK-74
Merupakan modernisasi dari AKM, berkaliber 5.45 x 39 mm. pertama kali dibuat tahun 1974. Senapan ini mulai diproduksi masal pada tahun 1976. Varian terbaru senapan ini, AK-74M, adalah senapan serbu standar angkatan bersenjata Rusia sejak awal tahun 1976-an. Pelurunya sendiri merupakan peluru yang sangat mematikan. AK-74 memiliki banyak varian, diantaranya :
-AK-74, versi standar.
-AKS-74, dengan popor lipat besi.
-AKS-74U, varian komando; kode U berasal dari Ukoronchenaya yang berarti kecil.
-AK-74M, varian terbaru dengan furnitur polimer.
-RPK-74, varian senapan mesin ringan dari AK-47.
10. AK-101, kaliber 5,56 x 45 mm
Jenis terbaru dari Kalashnikov, dibuat untuk pangsa ekspor, kaliber 5,56 x 45 mm NATO.
11. AK-103, kaliber 7,62 x 39 mm
Pembaruan dari AK-47 dengan kaliber yang sama, menggunakan polimer menggantikan besi atau kayu untuk mengurangi berat.
12. AK-107, kaliber 5,45 x 39 mm
Menggunakan desain sistem gas yang dirancang oleh Youriy K. Alexandrov. Berkaliber 5,45 x 39 mm.
13. AK-108, kaliber 5,56 x 45 mm
Merupakan versi dari AK-107, menggunakan bahan sintesis fiberglass dan diperkuat dengan polimer.
14. RPKS, kaliber 7,62 x 39 mm
Varian RPK dengan popor lipat.
15. RPK-74, kaliber 5,45 x 39 mm
Mengambil basis dari AK-74 dengan perbedaan pada laras yang lebih berat dan panjang dan dapat dipasangi peredam dan alat blank-firing (peluru hampa), pertama kali diperkenalkan pada tahun 1974.
16. RPKS-74, kaliber 5,45 x 39 mm
Varian RPK-74 untuk pasukan terjun payung. Memiliki popor yang dilipat seperti RPKS.
17. RPK yang digunakan untuk pertempuran malam hari
Varian RPK untuk perang malam yaitu :
-RPKN -RPKSN -RPK-74N -RPKS-74N
Varian ini dilengkapi rel samping untuk menempatkan alat bidik, seperti NSP-3, NSPU, dan NSPUM untuk modus malam (night vision).
18. RPK-74M Bisa disebut sebagai varian yang paling lengkap, karena memiliki bagian forefrip dari bahan polimer, pistol grip, popor lipat dan rel untuk dudukan bidikan optik. Kebanyakan dibuat untu pangsa ekspor, diantaranya RPK-201 (kaliber 5,56 x 45 mm NATO) dan RPKM (kaliber 7,62 x 39 mm) dengan tambahan bahan polimer di beberapa bagiannya.
19. PKT, kaliber 7,62 x 39 mm Versi senapan mesin untuk tank. Kaliber 7,62 x 39 mm. Dapat dikendalikan dengan remote control. Laras dengan jenis metal lebih kuat untuk menjamin tembakan kontinus hinnga 250 peluru. Diperkenalkan 1962.
20. PKN
Versi PKT dengan alat bidik NSP-3 (1PN28).
21. PKM
Versi PKT yang dipercanggih dan bobot lebih ringan. Tercatat sebagai senapan mesin teringan di dunia di kelasnya. Diperkenalkan 1969.
22. PKMN, kaliber 7,62 x 39 mm
Versi PKM dengan alat bidik NSP-3. Kaliber 7,62 x 39 mm. Diperkenalkan 1969.
Balada tentang AK
Namun, AK-47 sebenernya meniru assault rifle jaman Nazi Jerman, StG 44. Itu memang ada benarnya. Hugo Schmeisser dibawa paksa oleh Soviet pada Oktober 1945 untuk menyempurnakan StG 44 dan mengembangkan senapan baru di pabrik Izhevsk. Ribuan Blueprint StG 44 dari pabriknya di Suhl juga peralatannya dibawa ke Izhevsk. Tapi, mekanisme AK-47 lebih mirip ke M1 Garand dari Amerika Serikat. Simpelnya, AK-47 berhasil menggabungkan keunggulan-keunggulan M1 Garand dan StG 44, dan bisa diproduksi dengan cepat oleh Uni Soviet pada saat itu.Tadi, di kalimat pembuka artikel ini saya katakan bahwa AK-47 masih bisa digunakan walau terendam air atau lumpur, alias tahan banting! Tapi, apa sih rahasianya?? Nah, berkat kreativitas Kalashnikov AK memiliki kelebihan tersebut. Sebenarnya, kelebihan ini diciptakan tidak sengaja. Kelebihan ini muncul akibat rendahnya akurasi mesin pencetak bagian-bagian pada ruang tembak. Jarak antar bagian menjadi agak renggang. Kerenggangan inilah yang membuat ruang tembak tidak rentan akan air, debu, pasir, dan uap hasil tembakan. Ditambah dengan tangkai pengokang peluru yang berputar setiap kali menempatkan peluru pada pantat laras;kotoran lebih dulu "diusir" dari ruang tembak. Ibaratkan anjing yang mengibas-ngibaskan air dari tubuhnya. Yah, seperti itulah prinsipnya. Seorang penguji AK mengatakan, "Siapa sangka, akibat dari ketidak sempurnaan mesin-mesin pencetaknya, senapan ini justru menjadi karya yang sempurna".
Banyak negara yang meminta lisensi untuk membuat AK dibuat di negara mereka sendiri. Negara tersebut diantaranya, Albania, Bulgaria, Jerman Timur, Mesir, Hungaria, Irak, Myanmar, Korea Utara, Tiongkok, Polandia, Romania, Yugoslavia. Soviet juga menyalurkan senjata ini ke kelompok-kelompok militan dan gerilyawan sayap kiri yang mendukung kepentingan Soviet.
Namun, akhirnya AK bertemu rival terkuatnya. M-16, assault rifle kelahiran negara seteru Uni Soviet dalam perang dingin. Ya, Amerika Serikat. Dirancang oleh Eugene Stoner. Senapan ini dikenal akan akurasinya yang tinggi, juga desainnya yang modern, sehigga dijuluki sebagai "Space Age Gun", dijuluki begitu karena pada saat itu publik AS yang menggemari hal-hal berbau UFO, sehingga dijuluki begitu karena bentuknya yang futuristik dan mirip pistol laser. Namun, senjata ini juga kerap macet ketika digunakan.
Bagaimana AK ini mendunia?? AK sebenarnya sudah dipakai ketika Perang Vietnam. AK ini menjadi andalan tentara Vietnam Utara dan Vietcong. Amerika Serikat menggunakan M-16, sebagai andalan para G.I. (Government Issue-sebutan untuk para prajurit Amerika Serikat). Namun, M-16 tersebut sering kedapatan macet dan mengalami kerusakan. Bahkan para G.I. pun lebih kesengsem sama AK ini, karena cocok untuk dipakai di hutan, superior, dan tepat untuk pertempuran jarak dekat. Banyak para G.I. yang membuang M-16 miliknya dan merebut AK dari musuh-musuhnya (Tentara Vietnam Utara & Vietcong). Namun, AK sepenuhnya mendunia ketika para Red Army---Tentara Soviet---membawanya ke Afghanistan pada 1979. Upaya yang dilakukan untuk menguasai negeri akan kaya opium kualitas tinggi dan cadangan opiumnya, Uni Soviet membawa AK jenis baru, yaitu AK-74. AK-74 memiliki kelebihan yaitu pelurunya yang "mematikan", kaliber 5.45 x 39 mm. Disebut mematikan karena kecepatannya yang jauh lebih tinggi dan konstruksi di dalamnya yang berongga, sehinga apabila menembus tubuh, proyektilnya akan hancur. Peluru tersebut menghantui para Mujahidin, yang telah menghabisi warga-warga yang diserang oleh serdadu Soviet, sehingga peluru tersebut dijuluki "Peluru Beracun". Intelejen Barat pun juga kewalahan untuk mengetahui jenis senjata tersebut.
Di masa-masa selanjutnya, senjata ini telah menyebar ke negara-negara sekitar, seperti Pakistan. Koran Los Angeles Times menyebutkan Pakistan sebagai Wild West, karena banyaknya AK diperjualkan disini, terutama di daerah Hyderabad, ada sekitar 8000 AK, sepucuknya seharga 850 dollar atau sekitar 15000 rupee. Di Peshawar pun AK bisa disewa secara jam-jaman. Daerah lainnya yang menjadi tempat bernaung AK, antara lain di benua Afrika. Tempat tersebut, diantaranya di Liberia, Pantai Gading, Burkina Faso, Guinea. Tempat lainnya diantaranya di Lebanon, Israel, Panama, Nicaragua, dan Colombia. Negara-negara ini disukai karena potensi konflik begitu tinggi. Hampir tidak ada yang menyamai Pakistan kecuali Nicaragua. CIA sendiri pernah memasok senjata ini untuk gerilyawan Contra---penentang kekuasaan Sandinista yang berkuasa saat itu---. Uang untuk pembelian AK yang akan diberikan kepada gerilyawan Contra berasal dari keuntungan menjual senjata anti tank kepada Iran. Akhirnya kasus itu tercium dan dikenal sebagai Skandal Iran Contra, yang ternyata Presiden Ronald Reagan juga mengaku mengetahui dan menyetujui skandal ini. Pemasok senjata kelas kakap Sarkis Soghanalian, juga pernah memasok 50.000 pucuk AK kepada FARC---kelompok gerilyawan yang menguasai perdagangan obat bius di Colombia, juga sebagai kelompok gerilyawan terbesar di belahan bumi selatan---. Pembelian tersebut diwarnai skandal yang akhirnya ikut menjatuhkan Alberto Fujimori, Presiden Peru.
Tetapi yang paling mengejutkan adalah, ketika anak-anak terlihat menyandang AK, dengan terlilit di pundak mereka, dan memberi gelar mereka sebagai tentara anak, dengan tampilannya yang beringas. Hal tersebut bisa kita lihat dalam film Blood Diamond (2006), karya sutradara Edward Zwick. Ceritanya mengambil dari keadaan di Sierra Leone, tentang konflik berlian berdarah (blood diamond). Negeri ini harusnya tidak menjadi negara miskin karena berliannya dengan kualitas tertinggi di dunia. Intan telah mengucurkan jutaan dollar, namun hanya masuk ke kantong-kantong penguasa. Contohnya, Foday Sankoh.Tentara-tentara cilik yang dipelihara oleh Foday Sankoh, yaitu West Side Boys. Foday Sankoh sendiri merupakan pimpinan pemberontak RUF (Revolutionary United Front). West Side Boys bahkan pernah menundukkan Royal Irish Regiment dan 1st Battalion Parachute Regiment, SAS, Inggris. Diakhir pertempuran mereka malah menawan 12 anggota Royal Irish Regiment. Bicara sedikit tentang tentara anak-anak ini. Ciri mereka, yaitu, AK kerap terlilit di pundaknya, tampil beringas, dan tak takut menghadapi kontak senjata. Di Colombia, lebih dari 11.000 anak-anak menjadi tentara, yang menjadi anggota FARC. Umur mereka biasanya 18 tahun, sementara ribuan lainnya masih ebih muda 15 tahun. Mereka masuk secara sukarela, atau direkrut khusus. Mereka ikut karena kebanyakan tak melihat kesempatan lain untuk mencari makan, keamanan, selain mengikuti teman-temannya menjadi gerilyawan. Hal tersebut diungkapkan oleh Larry Kahaner. Bagi anak-anak perempuan, alasannya adalah sebagai warga biasa mereka menjadi sasaran pemerkosaan. Keadaan akan berubah apabila mereka menyandang AK. Bukankah anak-anak belum seharusnya belum layak menjadi tentara? Dilihat dari fisiknya, bagaimana mungkin mereka bisa menandingi pertempuran sebenarnya? Dan, yang paling fenomenal di Afrika, sepucuk AK hanya bisa ditebus dengan 10-15 dollar. UNICEF mempunyai penilaian. Kematian anak-anak akibat small-arm, benar-benar bikin miris. Menurut mereka, sejak 1990, lebih dari 2 juta anak terbunuh, 6 juta lainnya cidera serius, dan lebih dri 22 juta lainnya telah kehilangan tempat tinggal. Selain disebabkan oleh penyalahgunaan small-arm, bencana juga ditimbulkan oleh pemakaian light weapon. (oleh Carol Bellamy, Direktur Umum UNICEF dalam pamflet No Gun Please: We Are Children, 2001.) "Tiap tahun paling tidak ratsan ribu orang meninggal sia-sia akibat senjata-senjata ini dan yang lainnya terluka.", tambah Bellamy.
Adalagi cerita..... Pada saat AS melakukan Operasi Iraqi Freedom, operasi militer untuk menumbangkan kekuasaan Saddam Hussein, tepat pada hari ketiga pasukan AS dan Koalisi melakukan penyerbuan ke Irak, AD AS mengerahkan 32 AH-64 Apache untuk membuka jalan bagi iring-iringan kendaraan pasukan Koalisi yang akan masulk ke kota Baghdad dari utara. Heli spesialis search and destroy dikerahkan dalam jumlah banyak karena ibukota Irak yang belum sepenuhnya dikuasai. Di khawatirkan banyak di sana bercokol pasukan Garda Republik---pasukan pengawal elite Saddam Hussein---dan kabarnya mereka dilengkpi senjata antipersonal rudal darat ke darat & roket ATACMS berhulu ledak bom 950 pon. Tapi, toh, Apache sendiri memiliki kanon 30mm, mampu menyemburkan 320 peluru/detik, dan rudal antitank AGM-114 Hellfire. Para AD AS percaya diri, apalagi mereka berombongan. Namun setelah memasuki kota, sontak wajah para pilot berkerut. Mereka diberondongi oleh ribuan peluru dari berbagai arah, dan tidak ada yang bisa dibidik dengan fokus para pilot. Yang paling mengejutkan, peluru tersebut berasal dari moncong senapan AK. 31 dari 32 helikopter mundur karena mengalami kerusakan, sedangkan yang satunya? Jatuh, lalu kedua awaknya jadi tawanan perang. Bob Duffney, seorang pilot Apache yang mundur, mengakui bahwa model pertempuan tersebut benar-benar baru dan menyeramkan. ".....Dalam operasi Dessert Storm, kami sama sekali tidak pernah mengalami perlawanan sehebat ini...". Kejadian ini juga dialami oleh prajurit Ranger, ketika melaksanakan operasi Jenderal Mohammed Farrah Aidid, 03 Oktober 1993 di Mogadishu, Somalia. Prajurit Ranger ketika ingin menyelamatkan awak udara UH-60 Blackhawk, sempat tak dibuat tak berkutik karena dihujani peluru AK oleh pasukan Aidid. Operasi penangkapan Aidid berubah menjadi operasi penyelamatan awak Blackhawk yang terjebak di Mogadishu. Dalam Operasi Gothic Serpent---operasi penangkapan Aidid---telah tewas 18 prajurit dan 79 lainnya terluka. Sebaliknya malah pasukan Aidid yang menagkap Mike Durant, satu-satunya pilot Blackhawk yang selamat. Kisah tersebut dapat kita simak dalam film Black Hawk Down (2001), karya sutradara Ridley Scott. Sama halnya dengan pilot-pilot AH-64 Apache yang memasuki kota Baghdad, pilot UH-60 Blackhawk yang memasukki kota Mogadishu, memasuki kota Mogadishu dengan perasaan jumawa, dan berpikir enteng, mana mungkin milisi negeri miskin mampu mengahadapi persenjataan canggih serta serdadu A.S? Tembakan RPG pun mampu merontokkan dua Blackhawk. Jumlah persenjataan canggih AS ternyata tak membuat gentar keberingasan pasukan Aidid, walau senjata mereka hanya AK, kanon konvensional, dan RPG.
Dalam penyebarannya, AK pun menuai banyak masalah di berbagai tempat. Tidak hanya di Asia, Afrika, Amerika Selatan, bahkan Paman Sam pun dibuat kewalahan. Di sini AK, seolah mengalami 'diskriminasi', karena AK selalu dikaitkan sebagai simbol perlawanan terhadap Barat. Impor senapan ini kerap dipersulit sementara yang lainnya tidak. Pada masa pemerintahan George H.W. Bush, oleh karena suatu hal, impor 110.000 pucuk senjata---sebagian besar Uzi dan AK---pernah tiba-tiba ditunda. Di AS, AK bisa dibeli dengan 300 dollar/pucuk. Kawanan perampok Larry Eugene Philips Jr dan Emil Matasareanu pernah menyemburkan peluru kulit baja (steel-jacketed) melalui senapan AK dalam 100-an meter, yang bukanlah tandingan pistol 9mm. Mereka berdua mengamuk setelah bank yang mereka rampok ternyata hanya menyimpan uang sebanyak 300.000 dollar. Tembak menembak baru berhenti setelah Philips Jr. menembak lehernya sendiri dan tim SWAT yang datang kemudian berhasil menembak kaki Matasarenau lewat kolong mobil. Di China, tahun 1994 di Hong kong, sebuah geng perampok perhiasan mengacung-ngacungkan senjata AK-47 buatan Cina di Nathan Road yang ramai, menembak mati seorang wanita pejalan kaki dan melukai seorang polisi. Bahkan popularitas senapan rancangannya menjadi simbol-simbol perjuangan kaum antikemapanan, gerilyawan hingga bendera nasional seperti halnya bendera negara Mozambik, bendera Hizbullah, hingga korps Garda Revolusioner Islam Iran, meski Iran lebih banyak mengadopsi senapan buatan barat seperti Gewehr G-3.
>>>kembali ke biografi Kalashnikov
Setelah ditanya oleh Joel Roberts, wartawan CBSNews, Kalashnikov menegaskan dirinya hanya sekedar mencipta dan merancang. Ia berkata:
"Saya akan merasa tak bersalah, dan akan tetap bisa hidup nyenyak. Sebab, saya merancang senjata ini murni untuk mempertahankan negeri saya dari serangan Jerman"
"Semua tuduhan ini seharusnya bukan untuk saya. Percayalah, saya bahkan tak menerima secuil pun royalti darinya. Kesalahan ada para politisi yang pintar memutarbalikkan fakta dan menarik keuntungan dari emua pertikaian yang mereka ciptakan,"
Kehidupan Kalashnikov jauh dari ingar-bingar atas ketenaran dan reputasinya atas penciptaan senjatanya. Tinggal hanya di sebuah rumah kecil sejak 1949 di Izhvesk. Di kota berpenduduk sekitar 635.000 jiwa, mengenalnya tidak lebih daripada seorang pegawai negeri biasa. Namanya boleh melambung di dunia, tetapi untuk membayar ongkos naik pesawat ke Moskwa, ia tak mampu. Lebih dari 50 tahun lamanya ia mengabdikan diri sebagai pekerja di pabrik senjata Izmash yang memiliki 2.000 karyawan. Namun, menurut klipingut.wordpress.com, royalti yang diperoleh Kalashnikov sebagai penemu AK-47 hanya 41 rubel. Penghidupan utamanya hanya berasal dari uang pensiun sebesar 50 dollar. Beberapa tahun setelah perang, ia juga sempat bekerja di Institut Penerbangan Alma-Ata. Mengapa sih, Kalashnikov tidak diberi royalti, walau menurut klipingut.wordpress.com, hanya sebesar 41 rubel saja??. Ya, agar AK, sekaligus paham komunisnya bisa tersebar ke segala penjuru dunia.
Dibalik semua itu, Kalashnikov juga dianugerahi berbagai penghargaan. Dia di anugerahi gelar yang terhormat, yaitu sebagai Pahlwan Rusia. Pada 1945 ia mendapat Hero of Socialist Labour. Pada 1998, ia juga dianugerahi Order of Saint Andrew the Protoclete. 10 November 2009 (bertepatan pada ultah ke-90 nya), oleh Presiden Dmitry Medvedev menganugerahkan Hero of the Russian Federation. Penghargaan lainnya, yaitu: dianugerahi Lenin Prize pada 1964; Stallin Prize pada 1949; State Prize of the Russian Federation; Order of Merit for the Fatherland II class. Kenang-kenangan lainnya, yaitu perabotan tua. Ia beli dengan uang hadiah dari Stallin, pada tahun 1949. Dan beberapa buah buku "The AK Story", karya Edward C. Ezell. Inovasinya pertama adalah pemakaian peluru pendek 7,62×39 mm. ”Lebih kecil dan ringkas,” kata Paul Cornish, seorang kurator senjata di Imperial War Museum, London, Inggris.
Kalashnikov juga pernah datang ke A.S, negara yang pernah menjadi seteru Uni Soviet pada Perang Dingin dulu. Tak sedikit warga A.S yang melihat Kalashnikov sebagai legenda hidup. Namanya begitu fenomenal karena kisahnya lebih dulu dibaca oleh rakyat A.S. Untuk itu kepadanya diberikan kesempatan untuk bertemu penggemarnya A.S. Ia tiba di Bandara Dulles, Washington. Itu pertama kalinya para penggemarnya melihat Kalashnikov yang ternyata sudah begitu renta. Ia ditemani anaknya, Elena. Ia juga pernah mengunjungi Markas Korp Marinir A.S di Quantico, sekitar 35 mil sebelah selatan Washington, pada Mei 1990. Dan salah satu penggemarnya di sana adalah Mayor Jenderal Matthew P. Caulfield. Mayjen Caulfield mengungkapkan ekspresinya dengan berkata pada Kalashnikov, "Mr. Kalashnikov, harus saya katakan, untuk bertempur secara pribadi saya lebih suka menggunakan senpan buatan anda." Ucapan ini sempat mengusik para segenap hadirin. Pasalnya dia adalah seorang komandan dan di markas Marinir. Namun Kalashnikov hanya tertegun menanggapinya dingin, tak memberikan komentar. Oleh suatu yayasan, Kalashnikov pernah diundang ke A.S, dipertemukan dengan Eugene Stoner, desainer M-16, rival terkuat AK. Ia hanya tertegun merenungi nasibnya. Stoner hidup bergelimang harta, karena Stone berhak atas 1 dollar setiap pucuk M-16. Jadi, jika ada sekitar 6 juta pucuk M-16, paling tidak ia telah mengantongi 6 juta dollar. Tapi, di A.S, Stoner hanyalah orang biasa. Beda dengan Kalashnikov, ia disandang sebagai Pahlawan, dianugerahi berbagai penghargaan dan bintanng jasa. Namun, AK hanya memberikannya 41 rubel, atau bahkan tidak sepeser pun. Hanya tinggal di sebuah rumah sederhana denagn uang pensiun 50 dollar.
Nah, itulah dia, Sang Desainer Legendaris, Mikhail Kalashnikov. Pensiunan (mantan) supir tank AD Rusia yang sekarang hidup dalam usia 91 tahun, dengan kehidupannya yang sederhana. Hasil karyanya, Avtomat Kalashnikova, masih bisa dikenang sampai sekarang. Senjata yang banyak digunakan untuk kelompok-kelompok perlawanan pada konflik-konflik yang berlangsung dulu maupun sekarang, terutama di daerah Afrika dan Timur Tengah, memang banyak mendapat pujian, namun juga banyak kritik dan kontroversialnya, yaitu sebagai senjata pemusnah paling dahsyat, juga sebagai bentuk tindak kekejian dan kekejaman terhadap kemanusiaan. Padahal desain Kalashnikov muncul dari tempatnya di Izhmash, hanya lewat jalur koneksi. Dia menyesalkan bahwa senjatanya menjadi bahan kekejaman dimana-mana. Namun, ia tetap bersikukuh, bahwa ia hanya sekedar mrancang dan membuat senjata itu. Hanya untuk negerinya, untuk melindungi dari serangan fasis Jerman dulu. "TO PROTECT THE MOTHERLAND!"
----Sekian dulu atas artikel ini. Saya mohon maaf apabila ada kata yang salah atau info yang salah pula. Mohon maaf juga bila foto-foto yang disajikan kurang. Terima kasih----
Sumber:
-http://id.wikipedia.org/wiki/Mikhail_Kalashnikov
-http://en.wikipedia.org/wiki/Mikhail_Kalashnikov
-http://klipingut.wordpress.com/2008/01/01/mikhail-timofeyevich-kalashnikov-pencipta-ak-47
-Edisi Koleksi Angkasa: Kisah Hebat AK-47 & Lima Senapan Legendaris
-http://kolom-biografi.blogspot.com/2010/05/biografi-mikhail-kalashnikov-pembuat.html