I. Dari presiden-presiden Indonesia
1. Ir. Soekarno
"Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit."
"Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia."
"Bunga mawar tidak mempropagandakan harum semerbaknya, dengan sendirinya harum semerbaknya itu tersebar di sekelilingnya."
"Negeri kita kaya, kaya, kaya-raya, Saudara-saudara. Berjiwa besarlah, berimagination. Gali ! Bekerja! Gali! Bekerja! Kita adalah satu tanah air yang paling cantik di dunia".
"Dan agar yang tidak murni terbakar mati!"
"Massa adalah penentu sejarah, “the makers of history!"
"Jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah - JASMERAH"
"Kemerdekaan hanyalah diperdapat dan dimiliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar-kobar dengan tekad 'Merdeka, merdeka atau mati'!"
2. Soeharto
"Penguasa yang enak hidupnya hanya karena banyak harta bendanya, kelak matinya tidak akan terhormat. Oleh karena itu jangan kejam dan sewenang-wenang terhadap rakyatnya."
3. B . J . Habibie
"Kalau Anda mengimpor gelas (sambil mengangkat gelas), mengimpor meja (sambil menggebrak meja) dan mengimpor mic (sambil menunjuk mikrofon) maka Anda membayar jam kerja orang sana. Bayarlah jam kerja rakyat agar semua bisa mandiri !"
"Look at that map. All the green (area) is Indonesia. And that red dot is Singapore. Look at that. (Lihatlah peta itu. Wilayah hijau yang luas itu adalah Indonesia. sedangkan titik kecil berwarna merah itu adalah Singapura. Lihat itu.)
"I have some figures which compare the cost of one kilo of airplane compared to one kilo of rice. One kilo of airplane costs thirty thousand US dollars and one kilo of rice is seven cents. And if you want to pay for your one kilo of high-tech products with a kilo of rice, I don't think we have enough." (Saya mempunyai data yang membandingkan harga sekilo pesawat terbang dengan harga sekilo beras. Satu kilo pesawat harganya 30.000 dolar AS dan satu kilo beras harganya 7 sen. Jika Anda hendak membayar satu kilo barang berteknologi tinggi dengan satu kilo beras, rasanya kita tidak akan sanggup memenuhi permintaan tersebut.)
"Saat itu ibaratnya kita dalam bus yang sedang melaju. Tiba-tiba sopirnya kena serangan jantung. Sebagai wakil sopir, saya langsung mengambil alih kemudi. Penumpang gempar, sebagian berteriak, belok kiri. Sebagian bilang, ambil jalan kanan, lainnya menyarankan, tetap jalan lurus. Mereka yang di luar bus juga ikut berkomentar, balik saja jalannya buntu."
4. Abdurrahman Wahid
"DPR kok seperti anak TK"
"Gitu aja kok repot."
"Kalau dulu saya mengatakan DPR TK (Taman Kanak-kanak –red), sekarang malah playgroup."
"Kemajemukan harus bisa diterima, tanpa ada perbedaan."
" Tidak boleh lagi ada pembedaan kepada setiap warga negara Indonesia berdasarkan agama, bahasa ibu, kebudayaan serta ideologi."
"Kalau sekarang ini ada yang menjelekkan nama Islam, kita didik agar membawa nama Islam yang damai."
"Seolah-olah Islam diwakili oleh mereka yang keras-keras itu. Enggak bener."
"Guyonan CIA di Indonesia sudah tidak ada teroris lagi, karena semua teroris sudah jadi menteri."
"Jadinya kita menjadi bangsa yang jadi bahan tertawaan orang. Masak Timor Leste yang kayak itu saja mereka bisa permainkan kita."
"Kita ini celaka. 70 persen tanah air kita laut, tetapi garam saja impor. Kalau bodoh sih gak apa-apa, tapi kalau disengaja kok bodoh. Saya tahu impor setiap satu ton dapat 10 dolar. Jadi impor itu hanya menguntungkan yang impor saja."
5. Megawati Soekarnoputri
"Pemerintah sekarang hanya berjanji setinggi langit tapi pencapaian sekaki bukit."
"Kita bukan kalah, tapi kurang suara."
"Saya sering bertanya-tanya pada diri sendiri rekonsiliasi itu untuk apa."
"Kepada anak-anakku di seluruh Tanah Air, saya minta untuk bekerja kembali dengan tulus. Jangan melakukan hal-hal yang bersifat emosional, karena di dalam mimbar ini, kamu melihat ibumu berdiri di sini..."
"Untuk kekurangan dan hal-hal yang belum terselesaikan (itu), kepada Majelis yang terhormat dan kepada seluruh rakyat Indonesia yang saya cintai, bersama-sama Saudara Wakil Presiden saya meminta maaf yang sebesar-besarnya."
"Nabi saja seorang pemimpin, tapi nggak sarjana kok."
6. Susilo Bambang Yudhoyono
"Kita pastikan tidak ada pemborosan yang tidak perlu dan kepantasan."
"Tak perlu kesangsian terhadap kita dijawab dengan kata-kata. Jawablah dengan kerja dan karya yang nyata."
"Tantangan dan persoalan yang dihadapi rakyat, bangsa, dan negara kita, kita harus mengatasinya secara bersama-sama. Karena, memang pemerintah yang saya pimpin tidak mungkin bisa mengatasi tantangan dan persoalan bangsa ini tanpa dukungan dan partisipasi rakyat serta seluruh komponen bangsa."
"I don't care with my popularity "
"Soal minyak ini tidak ada yang tidak headache. Bukan berani atau tidak berani, terlambat atau tidak terlambat ambil keputusan, but before I made decision harus sudah diolah semuanya, economic factor-nya, social security political impact-nya. That all the consideration that have to made by me. "
"Wapres bukan ban serep. Wapres akan berkoordinasi dengan tugas-tugas yang diberikan Presiden. Dan, itu bukan tumpang tindih. "
"IJSO (International Junior Science Olympiad) mengingatkan saya pada film yang penuh dengan suasana kompetisi...dalam kompetisinya, tirulah Harry Potter."
"Saya tidak pernah ragu-ragu dan saya punya konsep."
"Saya ingin melakukan pembersihan keimigrasian sekarang juga. Lakukan investigasi dan reformasi. Pertahankan apa yang sudah baik dan berantas yang menyimpang. Untuk mereka yang terlibat kejahatan, lakukan tindakan hukum tegas. Kita tidak bisa toleransi. Tidak boleh di negeri kita ini siapa pun menjadi money making body."
"Saya tidak sepenuhnya yakin politik adalah ilmu. Sebagai profesional, saya selalu kesulitan mencari penjelasan ilmiah untuk memprediksi politik seperti ilmu alam. Saya tahu, politik adalah seni. Sejumlah orang mengatakan, politik adalah seni dari banyak kemungkinan. Bagi saya, politik adalah seni untuk perubahan dan transformasi."
"Kita sungguh rindu hadirnya kembali makin kuatnya perdamaian dan persaudaraan ini di tanah air."
"Kebebasan pers tidaklah berarti di sana pers dapat berbuat apa saja. Tanpa tanggung jawab. Kebebasan harus tetap tunduk pada norma-norma dan nilai yang hidup di masyarakat. Hukum juga harus diletakkan dalam kerangka dan sekaligus sebagai mekanisme dalam menyelesaikan setiap konflik di tengah-tengah masyarakat."
"Ada tiga hal yang bisa dipetik, yaitu pertama, kebebasan pers bukan merupakan kebebasan yang absolut dan tidak terbatas. Kedua, saling menghormati merupakan sikap yang diperlukan dalam kehidupan setempat maupun antarbangsa. Ketiga, budaya melecehkan adalah sesuatu hal yang dapat merusak dan jauh dari nilai manfaat. "
"Saya harus mengatakan, memang kita ini sekarang harus bekerja keras untuk mencuci piring, biar bersih. Karena seingat saya, banyak dulu yang berpesta, lupa mencuci piring. Malahan barangkali yang diingat, yang lebih disenangi mencuci tangan ketimbang mencuci piring. Untuk keadilan, kepada pihak-pihak seperti itu, jangan mengganggu kami-kami, kita-kita yang siang dan malam sekarang bekerja mencuci piring. Adil. Kita ingin negara yang kita cintai ini, makin ke depan makin bersih, bukan makin kotor. Dalam arti, makin berkurang berbagai kejahatan utamanya kejahatan yang serius, dan kejahatan yang luar biasa makin bersih."
II. Dari tokoh-tokoh di Indonesia.
"Saya bisa menikmati musik Jazz atau komposisi Mozart atau Beethoven, tetapi apabila saya mendengarnya saya tidak pernah merasa melihat diri saya sendiri dan berada di rumah sendiri. Saya bisa berjingkrak-jingkrak mendengarkan musik rock atau reggae, tetapi tetap merasa tidak di rumah sendiri. Ini berlainan dengan apabila saya mendengar lagu keroncong, gending-gending Jawa dan Madura, degung dan kecapi Sunda, atau gamelan Bali. Di sana saya merasa di rumah dan melihat diri sendiri. Suatu jenis musik bisa dikatakan sebagai hasil kebudayaan bangsa, apabila ia lahir dan tumbuh, serta dicipta oleh seniman yang hidup di negeri tempat bangsa itu besar dan tumbuh. Unsur-unsurnya mungkin dipengaruhi oleh kebudayaan lain di luarnya, tetapi ia bukan hasil tiruan dan jiplakan, bukan karena di-xerox. Tumbuhnya pula bukan disebabkan oleh adanya industri hiburan, melainkan disebabkan oleh kreativitas dan keperluan masyarakat pendukungnya itu sendiri" --Abdul Hadi WM, Islam, Tradisi Estetika dan Sastranya di Indonesia 2006.
"Kita lupa bahwa budaya pendidikan negara-negara maju ini bertolak dari kebudayaan mereka sendiri. Apa yang mereka ajarkan adalah pencapaian-pencapaian budaya nenek moyang mereka. Pendidikan negara-negara maju ini, dilihat secara budaya, merupakan garis lurus perjalanan cara berpikir, cara berbuat dan semua produk kegiatan itu. Sementara kita mempunyai garis sejarah budaya yang berbeda" --Jakob Sumardjo, Mencari Sukma Indonesia 2003.
"Aku bukan nasionalis, bukan katolik, bukan sosialis. Aku bukan buddha, bukan protestan, bukan westernis. Aku bukan komunis. Aku bukan humanis. Aku adalah semuanya. Mudah-mudahan inilah yang disebut muslim. Aku ingin orang menilai dan memandangku sebagai suatu kemutlakan (absolute entity) tanpa menghubung-hubungkan dari kelompok mana saya termasuk serta dari aliran apa saya berangkat. Memahami manusia sebagai manusia." -- Ahmad Wahib, Catatan Harian 9 Oktober 1969.
"Hakikat orang miskin bukanlah mereka yang tidak mempunyai harta dan kekayaan, melainkan mereka yang tidak mempunyai iman dan ilmu." --Abdullah Gymnastiar (AA. Gym).
"Jadilah bambu. Jangan jadi pisang. Daunnya lebar membuat anaknya tidak kebagian sinar matahari. Bambu lain: rela telanjang asal anaknya, rebung, pakaiannya lengkap." --Nurcholish Madjid.
"ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik; di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide; dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan)." --Ki Hadjar Dewantara.
III. Dari tokoh terkemuka di seluruh dunia
"Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang kamu berikan kepada negaramu!" --John F. Kennedy, Presiden AS ke-35.
"Manusia harus menghentikan perang atau peranglah yang akan menghentikan manusia." --John F. Kennedy, Presiden AS ke-35.
"Manusia yang paling lemah adalah orang yang tidak mampu mencari teman, namun yang lebih lemah dari itu adalah orang yang mendapat banyak teman tapi menyia-nyiakannya." --Ali bin Abi Thalib, Khalifah terakhir dari Khulafaur Rasyidin.
"Ada tiga ciri orang berpengetahuan: pengetahuan, kesabaran, dan sifat pendiam." --Ali bin Abi Thalib, Khalifah terakhir dari Khulafaur Rasyidin.
"Sekarang saya katakan kepada kalian sahabatku, meskipun kita menghadapi kesulitan masa kini maupun mendatang, saya tetap mempunyai impian. Impian tersebut adalah impian yang berakar kuat dalam impian Amerika. Saya mempunyai impian bahwa suatu hari negara ini akan bangkit dan membuktikan makna keyakinannya yang sebenarnya: "Kami yakin bahwa kebenaran-kebenaran ini terlihat jelas dengan sendirinya, bahwa semua umat manusia diciptakan sejajar." Saya mempunyai impian bahwa suatu hari di perbukitan Georgia yang merah putra para mantan budak dan putra para mantan pemilik budak akan dapat duduk bersama di atas meja persaudaraan. Saya mempunyai impian bahwa suatu hari bahkan negara bagian Mississippi, yang dipenuhi panas ketidak adilan, panas penindasan, akan berubah menjadi sebuah oasis kebebasan dan keadilan. Saya mempunyai impian bahwa keempat anakku yang kecil suatu hari akan dapat hidup di sebuah negara di mana mereka tidak dipandang berdasarkan warna kulit mereka namun melalui isi sikap mereka. Hari ini saya mempunyai impian..." --Martin Luther King Jr, dalam pidatonya, I have a dream...
"Nonkekerasan adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan politik dan moral yang penting pada masa kini; keperluan manusia untuk menghadapi penindasan dan kekerasan tanpa menggunakan penindasan dan kekerasan. Manusia harus menciptakan sebuah cara untuk menghadapi segala konflik manusia yang menolak pembalasan dendam, agresi, dan retaliasi (pembalasan). Fondasi bagi cara tersebut adalah cinta." --Martin Luther King Jr
"Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah." --Thomas A. Edison
"Mereka yang berjiwa lemah tak akan mampu memberi seuntai maaf tulus. Pemaaf sejati hanya melekat bagi mereka yang berjiwa tangguh." --Mahatma Gandhi
"Orang pesimis melihat kesulitan di setiap kesempatan. Orang optimis melihat kesempatan di setiap kesulitan." --Winston Churchill
Cukup segini dulu nulisnya, dah capek... Nanti kalo ada waktu saya terusin lagi... Semoga kalian semua yang membaca senang, dan saya ucapkan terima kasih. Kalo ada yang tau lagi tentang quotes, terutama quotesnya Jendral Soedirman, yang penting siapa saja, silahkan aja comment.... Sekali lagi saya ucapkan terima kasih.... Wassalam...
Sumber: id.wikiquote.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar