Kamis, 02 Juni 2011

Iwan Fals - Celoteh Camar Tolol dan Cemar

Api menjalar dari
sebuah kapal
Jerit ketakutan
Keras melebihi
gemuruh gelombang
Yang datang
Sejuta lumba lumba
mengawasi cemas
Risau camar membawa
kabar
Tampomas terbakar
Risau camar memberi
salam
Tampomas Dua
tenggelam
Asap kematian
Dan bau daging
terbakar
Terus menggelepar
dalam ingatan
Hatiku rasa
Bukan takdir tuhan
Karena aku yakin itu
tak mungkin
Korbankan ratusan
jiwa
Mereka yang belum
tentu berdosa
Korbankan ratusan
jiwa
Demi peringatan
manusia
Korbankan ratusan
jiwa
Mereka yang belum
tentu berdosa
Korbankan ratusan
jiwa
Demi peringatan
manusia
Bukan bukan itu
Aku rasa kita pun tahu
Petaka terjadi
Karena salah kita
sendiri
Datangnya
pertolongan
Yang sangat
diharapkan
Bagai rindukan bulan
Lamban engkau
pahlawan
Celoteh sang camar
Bermacam alasan
Tak mau kami dengar
Di pelupuk mata hanya
terlihat
Jilat api dan jerit
penumpang kapal
Tampomas sebuah
kapal bekas
Tampomas terbakar di
laut lepas
Tampomas tuh
penumpang terjun
bebas
Tampomas beli lewat
jalur culas
Tampomas hati siapa
yang tak panas
Tampomas kasus ini
wajib tuntas
Tampomas koran
koran seperti amblas
Tampomas
pahlawanmu kurang
tangkas
Tampomas cukup
tamat bilang naas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar