Minggu, 30 Desember 2012

Kiprah Boeing 707 di Indonesia

Sejarah singkat

Boeing 707 merupakan pesawat jet komersial bermesin 4 yang dibuat oleh perusahaan Boeing, Amerika Serikat. Boeing 707 juga merupakan generasi pertama dari pesawat Boeing seri 7x7. Boeing 707 dibuat berdasarkan prototipe Boeing 367-80, dikenal juga dengan nama Dash-80. Awalnya Dash-80 diciptakan sebagai prototipe awal pesawat tanker AU AS (USAF - United States Air Force), KC-135. Dash-80 kemudian dikembangkan menjadi Boeing 707 dengan memperluas 6 inci dari Dash-80. Dash-80 awalnya memiliki konfigurasi kursi 2-2. Karena tahu akan kebutuhan maskapai terhadap kuantitas penumpangnya, maka Boeing pun merubahnya menjadi 3-3.


Varian Boeing 707 (sipil/komersial) : 
- 707-120
- 707-138
- 707-220
- 707-320
- 707-320B
- 707-320C
- 707-420
- 707-020 (720)

Boeing 707 terbang perdana pada 20 Desember 1957, diproduksi mulai 1957-1979, produksinya menembus angka 1,010 unit. Sejak pembelian 20 unit Boeing 707 oleh maskapai PANAM, Boeing pun mulai bersaing ketat dengan kompetitornya, yakni Douglas dengan DC-8, yang juga dibeli oleh PANAM sebanyak 25 unit. Singkatnya, dimulailah persaingan Boeing dengan Douglas dalam merebutkan pasar pesawat komersial jarak jauh. Boeing juga melakukan inovasi terhadap 707 dengan memproduksi 3 varian fuselage. Hal yang tidak diikuti oleh kompetitornya, Douglas. Sehingga, penjualan B707 mengungguli DC-8 pada tahun 60-an. Bahkan pernah dibuat versi VIP yakni C-137 Stratoliner untuk USAF, dan versi VC-137 untuk kepresidenan AS (dikenal dengan Air Force One)

Sampai saat ini, sebagian besar Boeing 707 sudah tidak beroperasi lagi. Sebagian kecil B707 versi militer seperti KC-135, E-3 Sentry AWACS, masih dioperasikan oleh AU AS (USAF)

Kiprah di Indonesia

Hanya sedikit maskapai Indonesia yang mengoperasikan Boeing 707. Garuda sebagai flag carrier telah mengoperasikan DC-8 yang sebagian disewa dari maskapai Belanda, KLM. Peraturan pada saat itu, hanya Garuda yang boleh monopoli mengoperasikan pesawat jet untuk penerbangan berjadwal. Selain itu pembelian pesawat jet untuk operator domestik masih terlalu mahal di era 70-an. Sehingga pilihan utama adalah menyewa dengan tujuan penerbangan charter.

Maskapai yang mengoperasikan antara lain:

1. Merpati Nusantara Airlines 






Pesawat ini awalnya milik Qantas, Australia, dengan registrasi VH-EBL. Merpati Nusantara Airlines menyewa B707-138B dari Boeing via Comercial Air Transport Sales dan diberi nama ''Princess of Bali", dengan registrasi N107BN, tanggal 15 Juli 1976. merpati menggunakannya untuk charter di hari Minggu dengan rute Denpasar-Los Angeles, via Biak, Guam, Honolulu, selama 3 tahun. Pernah juga melayani charter rute Denpasar-Manila, serta penerbangan haji. Kemudian pesawat ini dibeli pada Mei 1979 dan diberi registrasi Indonesia PK-MBA. Pesawat ini dipensiunkan Oktober 1980 dan dibeli Omega Air tahun 1986 kemudian di-scrap awal 1990-an.

2. Merpati Nusantara Airlines Cargo


Merpati pernah juga mengoperasikan B707 varian kargo pada 31 Agustus 1994. Pemilik pertamanya American Airlines dengan registrasi N8404 sampai tahun 1968. Sempat berganti kepemilikan sampai diambil alih oleh perusahaan leasing Bulgaria dan diberi registrasi LZ-FEB. Bisnis kargo via udara yang booming era 90-an menarik Merpati untuk terjun di bisnis ini, bahkan di badan pesawat tertulis "The International Air Freighter Of Indonesia" serta di hidung pesawat ditulis "Borobudur" serta di ekor pesawat sudah terpampang logo Merpati. Sayang, pesawat ini hanya beroperasi sebentar, bahkan mungkin batal dioperasikan. Pesawat ini diambil alih oleh Azerbajian Airlines Cargo pada 5 April 1996 dan diberi registrasi 4K-401. Pesawat ini tidak bertahan lama, karena 7 bulan kemudian crash di Baku, Azerbaijan.

3. Bouraq Indonesia Airlines



Masih berversi sama dengan Merpati, yakni B707-138B, pemilik awalnya juga Qantas Australia. Sejak pensiun 1968, sempat berganti kepemilikan dan kemudian berakhir di perusahaan leasing Pan Ayer, dan kemudian disewa Bouraq pada November 1978 sebagai pengguna terkahir. Maksud awal Bouraq adalah untuk mendapat kontrak dalam penerbangan haji, namun gagal. Bouraq kemudian menggunakannya sebagai penerbangan charter tapi tak lama kemudian diberhentikan, dikembalikan, dan berakhir di-scrap di Aircraft Storage Marana, Arizona. 

4. Pelita Air Service



Pelita Air Service membeli B707-3M1C pada 25 April 1975. Akhiran C pada versi ini artinya Convertible, yakni bisa diubah menjadi freighter. Pesawat ini sering berganti kepemilikan. Pernah disewakan kepada Sempati Air untuk penerbangan charter dengan rute Jakarta-Denpasar-Tokyo sampai 1979. Kemudian dioperasikan oleh Pelita untuk penerbangan charter. Garuda juga sempat menggunakan dan kemudian diregistrasi PK-GAU, akhir 1989. Pernah disewa PMI untuk mengirimkan bantuan ke Iran yang mengalami bencana gempa bumi, 1988. PK-PJQ kemudian dihibahkan ke TNI-AU pada Januari 1990. Sebelumnya, TNI-AU sudah mengoperasikan melalui cara menyewa sejak 1980-an, untuk keperluan angkut special Skadron 17, serta berperan besar dalam Operasi Babut Mabur, yakni operasi klandestin pengiriman bantuan berupa senjata kepada gerilyawan Mujahidin Afghanistan, yang sedang berperang melawan Uni Soviet waktu itu.


4. Angkatan Udara Indonesia (TNI-AU)





TNI merupakan pengguna terakhir dari B707-3M1C PK-PJQ Pelita. Didapat dari hibah pada Januari 1990. Pesawat ini merupakan pesawat satu-satunya yang punya kemampuan terbang jauh serta antar negara & benua. Ditempatkan di Skadron Udara 17 dan diberi registrasi militer A-7002 (A=Angkut). Seharusnya diberi registrasi A-7001 karena pesawat ini pesawat pertama juga semata wayang, namun karena dorongan psikologis diberi registrasi A-7002. Memiliki kapasitas kursi 104 (VVIP), 164 (VIP), 188 (Ekonomi). Banyak tugas yang telah diemban sang pesawat. Antara lain: mengantar atlit Sea Games 1999, pemulangan TKI/TKW dari Arab Saudi akibat Perang Teluk 1991, serta misi kemanusiaan mengantar obat-obatan dan makanan. Namun kejadian tidak mengenakkan pernah dialami. Yakni ketika mengantar Presiden RI Gus Dur ke Australia, mesin mengalami kebocoran oli, kemudian pesawat di divert ke Melbourne, dan rombongan melanjutkan perjalanan dengan B707 RAAF. Media nasional berpendapat para awak bekerja tidak profesional, berbeda dengan Gus Dur yang memberikan penghargaan khusus. Tahun 2003 pesawat ini dinyatakan tidak operasional, dan 2005 pesawat ini dijual ke Omega Air untuk di scrap.



Sumber:
http://felino-feno.blogspot.com/2008/09/classic-fourjetsome-b707.html
http://defense-studies.blogspot.com/2009/05/boeing-707-dan-boeing-737-skuadron-17.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Boeing_707
http://en.wikipedia.org/wiki/Boeing_707
http://www.airliners.net
http://www.flickr.com/

Jumat, 14 September 2012

Air Force One

Air Force One merupakan nama panggilan (callsign) bagi setiap pesawat USAF (United States Of Air Force - Angkatan Udara Amerika Serikat) yang menangkut Presiden Amerika. Secara umum istilah ini lebih mengacu pada pesawat Angkatan Udara yang benar-benar dirancang & dibangun khusus untuk menangkut Presiden. Pesawat ini juga merupakan simbol bagi kepresidenan Amerika Serikat & kekuatannya.

Presiden Franklin D. Roosevelt adalah presiden yang pertama terbang dalam sebuah pesawat saat dia menjabat. Ia menaiki pesawat Boeing 314, menuju Maroko untuk menghadiri Konferensi Casablanca, saat PD II.

Ide untuk memilih pesawat militer tertentu untuk dijadikan pesawat angkut khusus presiden muncul pada 1943. Para pejabat USAAF (United States Army Air Force) - cikal bakal/pendahulu USAF yang sekarang - khawatir karena mengandalkan pesawat maskapai komersial untuk keperluan menangkut presiden. Pesawat yang pertama kali ditunjuk adalah pesawat C-87A VIP, kemudian dimodifikasi untuk pesawat angkut VIP kepresidenan.  Pesawat dengan nomor 41-24159, diberi nama Guess Where II, sejatinya diperuntukkan membawa presiden F.D. Roosevelt dalam perjalanan internasionalnya. Namun atas peninjauan ulang terhadap pesawat ini oleh Secret Service, membuat pesawat ini ditolak sebagai pesawat angkut presiden karena banyak catatan-catatan buruk terhadap pesawat ini. Guess Where II kemudian digunakan untuk mengangkut anggota senior pemerintahan Roosevelt dalam berbagai perjalanan. Pada Maret 1944, Guess Where II ditumpangi Eleanor Roosevelt pada tur ke beberapa negara Amerika Latin. The C-87 di-scrap pada tahun 1945.

Secret Service kemudian mengkonfigurasi C-54 Skymaster untuk angkut kepresidenan. Karena versi militer maka dinamai VC-54C dengan nickname Sacred Cow, diberi fasilitas berupa tempat tidur, telepon radio, serta sebuah elevator/lift yang dapat ditarik untuk mengangkat F.D. Roosevelt di  kursi rodanya. Pesawat ini hanya digunakan sekali, yakni mengangkut F.D. Roosevelt ke Konferensi Yalta pada Februari 1945.


VC-25C

VC-25C


Setelah wafatnya F.D. Roosevelt pada musim semi 1945, jabatan Presiden AS dipegang oleh Harry S. Truman. Pesawat presiden pun juga ikut diganti. Truman mengganti VC-54C dengan C-118 Liftmaster (menjadi VC-118C) yang diberi nama "Independence". Ini adalah pesawat pertama yang berperan sebagai Air Force One dengan eksterior-kepala elang botak yang dicat pada bagian hidung pesawat.

VC-118



VC-118
Callsign "Air Force One" terbentuk pada masa pemerintahan Dwight D. Eisenhower. Yakni ketika ada insiden, sebuah pesawat komersial maskapai Eastern Airlines dengan nomor penerbangan 8610 dan pesawat kepresidenan dengan nomor yang sama (Air Force 8610), dan pesawat tersebut berada dalam satu wilayah udara yang sama. Setelah kejadian itulah, setiap pesawat yang mengangkut presiden diberi callsign "Air Force One". Penerbangan resmi pertama Air Force One dilakukan pada tahin 1959 pada masa pemerintahan Eisenhower. 

Pada masa pemerintahan Eisenhower, digunakan 4 pesawat, pesawat yang digunakan adalah 2 pesawat C-121 Constellations (versi militer: VC-121E) yang diberi nama Columbine II & Columbine III oleh Mamie Eisenhower. Lalu ada 2 Aero Commander yang menjadikannya sebagai pesawat terkecil yang dijadikan Air Force One. Teknologi yang ditambahkan ke dalam Air Force One oleh Eisenhower adalah air-to-ground telephone dan an air-to-ground teletype machine.

VC-121 Columbine III
Aero Commander U-4B


Air Force One kemudian beralih menggunakan pesawat jet, yakni pesawat C-137 Stratoliner, merupakan versi militer Boeing 707-320, yang didesain khusus untuk pesawat kepresidenan Amerika Serikat, yaitu versi militer dari C-137, VC-137C SAM 26000 (Special Air Mission, tail number 26000). VC-137C banyak mengangkut presiden-presiden AS, mulai J.F. Kennedy, L.B. Johnson, Nixon, Ford, Carter, Reagan, George H.W. dan Clinton. Pada 1972, dibuat pula model pesawat yang sama namun berbeda  tail number, yakni VC-137C SAM 27000 (Special Air Mission, tail number 27000). SAM 27000 menggantikan SAM 26000 sebagai sarana utama angkut presiden, namun SAM 26000 tetap digunakan sebagai pesawat cadangan. SAM 27000 pernah dinaiki oleh presiden Nixon, Ford, Carter, Reagan. SAM 26000 & 27000 sama-sama dipensiunkan pada 1998. 

VC-137 SAM 26000

VC-137 SAM 27000


Pada 1985, pesawat VC-137 SAM 26000 & 27000 masing-masing telah bekerja selama 23 & 13 tahun, USAF pun mulai memikirkan untuk penggantinya. Kemudian dikeluarkanlah The Request Proposal, yang berisi persyaratan bahwa pesawat harus memiliki setidaknya 3 mesin dan bisa terbang tanpa pengisian ulang bahan bakar kurang lebih sejauh 6.000 mil (9.700 km). Proyek ini pun diikuti oleh Boeing dengan B 747 dan McDonnell Douglas dengan DC-10. Akhirnya proyek ini dimenangkan oleh Boeing dengan 747-nya.

Pesawat ini dibuat selama masa pemerintahan Ronald Reagan (1981-1989). Reagan memesan 2 pesawat Boeing 747 yang identik untuk menggantikan Boeing 707 yang ia gunakan untuk transportasi. 

Boeing 747 yang dibuat khusus untuk Air Force One, diberi kode desainasi VC-25A. Kedua pesawat tersebut selesai dibuat pada 1986, dan terbang pertama kali 1987. Desain interior didesain oleh Ibu Negara Nancy Reagan. Namun pesawat tersebut baru dikirimkan pada 1990 karena ada masalah pada interior kabel untuk sistem komunikasi, yakni pada masa pemerintahan George H.W. Bush. Kedua pesawat tersebut diberi tail number 28000 & 29000.

Pesawat ini memiliki fasilitas-fasilitas caanggih dan mewah, bahkan dilengkapi teknologi anti radiasi nuklir dan anti EMP (electromagnetic pulse). Pesawat ini dikelola oleh 89th Airlift Wing, berpangkalan Andrews AFB, Maryland. 

VC-25 28000
VC-25 29000

Sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Air_Force_One
http://www.nationalmuseum.af.mil/factsheets/factsheet.asp?id=572
image.google.co.id
 














Sabtu, 18 Agustus 2012

Skadron Penerbangan TNI AL (Puspenerbal)




Pusenerbal (Pusat Penerbangan TNI AL) adalah salah satu unsur TNI AL yang berfungsi
menyediakan penerbangan untuk mendukung keperluan operasi-operasi TNI AL, baik operasi tempur, SAR, hingga misi kemanusiaan. Penerbal juga berfungsi dalam pengamanan di laut, terutama di jalur ALKI. Puspenerbal dirintis/didirikan tanggal 17 Juni 1954, dan namanya waktu itu adalah Biro Penerbangan Angkatan Laut, dan mendapat sebuah kantor kecil di Mabes TNI AL di Jl. Gunung Sahari. Homebase Puspenerbal pada waktu itu adalah Pangkalan Udara Angkatan Laut Morokrembangan (PUALAM), namun kemudian dipindahakan ke Pangkalan Udara Angkatan Laut Waru (PUALWA--sekarang Lanudal Juanda, Surabaya).

Penerbangan TNI AL mempunyai enam fungsi yaitu :
1. Peperangan anti kapal selam
2. Peperangan anti kapal permukaan
3. Pengamanan laut terbatas
4. Intai maritim
5. Pendaratan pasukan darat lintas helikopter
6. Dukungan logistik cepat.
Diantara enam fungsi tersebut belum semuanya terpenuhi maksimal. Penerbal telah berperan mulai dari Operasi Trikora, Operasi Dwikora, Operasi Jayawijaya, Penumpasan GPRS/Paraku, Operasi Seroja dan Operasi Surya Bhaskara Jaya. Puspenerbal juga turut ikut dalam misi-misi kemanusiaan, seperti pada waktu gempa bumi di NAD.

Berikut adalah beberapa skadron-skadron yang dalam wadah Puspenerbal:

Skadron Udara 100 - Skadron Anti Kapal Selam
Berpangkalan di: Pangkalan Udara Angkatan Laut Morokrembangan (PUALAM)
Armada yang dimiliki: 
-Fairey Gannet




Fairey Gannet
Skadron Udara 200 - Skadron Udara Training/Latih (Awalnya untuk Angkut VVIP)
Berpangkalan di: ?
Armada yang dimiliki: 
(Sk. 200 Angkut VIP)
-Darter Commander
-Allouette II
(Sk. 200 Latih)
-TB-9/TB-10 Tampico/Tobago utk Latih Mula
-F-33A Bonanza utk Latih Dasar Fix Wing
-EC 120B Colibri utk Latih Dasar Rotary Wing
-N 22 Nomad utk Latih Lanjut Fix Wing
-BO-105 utk Latih Lanjut Rotary wing
-NC 212

Darter Commander
Aero Commander
Allouette II
F-33A Bonanza
TB-9/TB-10 Tampico/Tobago
EC120B Colibri
GAF N22 Nomad

NBO 105
NC 212

Flight Udara 300 - SAR & Transportasi Udara
Berpangkalan di: Pangkalan Udara Angkatan Laut Waru (PUALWA), sekarang Lanudal Juanda, Surabaya
Armada yang dimiliki:
-UF-2 Albatross


UF2 Albatross

 Skadron Udara 400 - Anti Kapal Selam & Angkut Ringan Helikopter
Berpangkalan di: Pangkalan Udara Angkatan Laut Waru (PUALWA), sekarang Lanudal Juanda, Surabaya
Armada yang dimiliki:
-Mil-Mi 4 Hound
-Allouette II
-Westland Wasp
-NBO-105
-Bell 412
-Bell 212
-NAS 332 Super Puma
-Mil-Mi 2 Hoplite

Mil-Mi 4

Alloutte II

Westland Wasp
NAS 332

Experimental IPTN-TNI AL untuk memasang Rudal Exocet buatan Prancis. Ditampilkan pertama kali pada IAS '86 di Kemayoran, rudal yang ditampilkan merupakan rudal "dummy", dipinjam dari pabriknya di Prancis. Proyek eksperimental ini pun tidak dilanjutkan karena sisi teknis yang menganggap rudal tersebut akan membebani heli itu sendiri.
NBO 105

Bell 412
Bell 212

Mil-Mi 2


Skadron Udara 500 - Pesawat Bomber
Berpangkalan di: Pangkalan Udara Angkatan Laut Waru (PUALWA), sekarang Lanudal Juanda, Surabaya
Armada yang dimiliki:
-Ilyushin Il-28T/U





Ilyushin Il-28



Skadron Udara 600 - Pesawat Logistik, Penerjunan, Transport
Berpangkalan di: Pangkalan Udara Angkatan Laut Waru (PUALWA), sekarang Lanudal Juanda, Surabaya
Armada yang dimiliki:
-Dakota DC-3
-DHC-5 Buffalo
-NC 212





Dakota DC-3

DHC-5 Buffalo

NC 212









Skadron Udara 800 - Patroli Maritim
Berpangkalan di: Pangkalan Udara Angkatan Laut Waru (PUALWA), sekarang Lanudal Juanda, Surabaya
Armada yang dimiliki:
-GAF N22 Nomad
-NC 212







GAF N22 Nomad

NC 212




Skadron Udara 900 - Perawatan & Pemeliharaan













Sumber:
http://weaponstechnology.blogspot.com/2011/06/penerbangan-tni-al.html
http://www.puspenerbal.mil.id/?komp=blog&artikel=bacablog&bg=1&id=186&code=comment&select=1


-mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan ataupun materi-