Jumat, 30 Desember 2011

Kapal Induk ADMIRAL KUZNETSOV


Admiral Kuznetsov atau lengkapnya adalah Admiral Sovetskogo Soyuza Kuznetsov (Адмирал флота Советского Союза Кузнецов), merupakan satu-satunya kapal induk warisan Uni Soviet, yang dimiliki oleh negara pecahannya yang paling besar, yaitu Rusia. Sungguh ironis memang. Padahal, dulu Uni Soviet memiliki kapal-kapal induk yang ditakuti oleh Barat, seperti Minsk dan Kiev. Namun kedua kapal tesebut sudah pensiun. Minsk sendiri dibeli oleh China, yang kemudian dijadikan monumen. Masih ada satu lagi kapal yang sejenis dengan Admiral Kuznetsov, yaitu Varyag, yang dibeli oleh China melalui Ukraina.

Kapal induk satu-satunya milik Rusia kini, Admiral Kuznetsov, mulai aktif penuh tahun 1995 dan terhitung baru namun tenaga yang dipakai adalah konvensional atau non-nuklir. Kapal induk ini memang masih miskin pengalaman perang karena Rusia sejak pecah tidak pernah terlibat peperangan. Kegiatan kapal perang ini kebanyakan selama ini adalah tur ke berbagai lautan dan juga terlibat dalam latihan pernag hanya itu, apalagi Rusia yang kini juga tengah masih terlibat kesulitan keuangan membuat pengoperasian kapal induk ini juga menjadi terbatas. Admiral Kuznetsov diperkirakan akan tetap mengabdi kepada angkatan laut Rusia minimal hingga tahun 2030.

Berikut ini adalah data teknis sekilas Admiral Kuznetsov:

Tipe : Kapal induk kelas menengah
Bobot : 67 000 ton Inggris (68 100 ton metrik)
Dimensi : Panjang (300 m) Beam*) (73 m) Draft*) (38 m)
Tenaga : Turbin uap, 9 turbogenerator, 6 diesel generator
Awak : 1960
Specifications
Designer: Nevskoye Planning and Design Bureau
Builder: Chernomorsky [Nikolayev South]
Displacement (tons): 36,000 tons standard; 38,000 tons standard [Gorshkov]; 43,000-43,500 tons full load; 45,000-45,500 tons full load [Gorshkov]
Speed (kts): 32 knots

Dimensions (m): 249.5-257.0 meters long waterline; 273.0-274.0 meters long overall; 32.6-32.7 meters waterline beam; 3.0 meters flight deck width; 9.5 meters draft standard; 12.0 meters draft mean full load
Propulsion: 8 turbopressurized boilers; 4 steam turbines; 200,000 shp; 4 shafts
Crew: 1,200-1,600 (including air group)

















Senin, 05 Desember 2011

IAI Harop

IAI Harop merupakan satu-satunya UCAV(Unmanned Combat Air Vehicle) non-AS yang sudah operasional. Harop merupakan UCAV yang paling "nyeleneh". Klasifikasi Harop sebagai UCAV pun kerap dipertanyakan. Pasalnya UCAV yang dilansir IAI (Israel Aerospace Industries) bukanlah wahana nir awak yang memboyong senjata. Justru sosok Harop sendiri keseluruhan merupakan senjata karena dilengkapi hulu ledak yang akan melumat sasarannya begitu menabrak sasarannya.

Keberadaan Harop sendiri diumumkan tahun 2009 lalu. Harop didesain untuk misi-misi SEAD (Suppression of Enemy Air Defense)-yakni menetralisir ancaman hanud lawan. Harop mengarungi kawasan udara di sekitar target, melokalisasi kemudian menjejak sasarannya lalu mencari kesempatan serta sudut perang yang pas. Selanjutnya Harop akan meluncur menukik dan menghujam targetnya.

Melihat profil misinya, Harop lebih pantas disebut sebagai rudal jelajah. Namun yang sangat membedakannya dengan rudal jelajah adalah mampu membatalkan misinya lalu kembali ke pangkalan.


SPESIFIKASI


Kontraktor Utama: IAI
(Israel Aerospace Industries)
Status: tahap awal operasional
Dimensi
Panjang: 2.5 m
Rentang Sayap: 3 m
Kecepatan: low subsonic

Jangkauan: 1.000 km
Ketinggian max.: dirahasiakanMiring


Sumber: Majalah ANGKASA, Edisi Agustus 2011 (No. 11 Agustus 2011 Th.XXI)

Minggu, 04 Desember 2011

Sukhoi Su T-50 PAK-FA, Penempur Udara Berteknologi Siluman dari Negeri Beruang Merah







Dulu, pada masa Perang Dingin tepatnya, berseteru dua negara yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet. Kedua negara adidaya tersebut berlomba-lomba mengembangkan IPTEK di bidang militer untuk menunjukkan siapa yang terkuat. Mulai dari peralatan militer hingga perulu kendali berhulu ledak nuklir jarak jauh, membuat mereka menjadi dua negara yang memiliki kekuatan militer raksasa.

Namun sejak jatuhnya rezim komunis di Uni Soviet yang berujung pada perpecahan pada 1991, membuat pamor Rusia terus turun. Ketika Amerika Serikat mengeluarkan penempur barunya, F-22 Raptor, membuat Rusia seperti tidak mampu unjuk gigi.





 

Tapi, di tahun 2010, Rusia menunjukkan kekuatannya kembali, yaitu menguji coba penempur udaranya yang terbaru. Yakni, pesawat tempur generasi kelima dengan kemampuan stealth, yang mampu menyaingi kehebatan dan kecanggihan F-22, yaitu Sukhoi T-50 PAK-FA. Sukhoi T-50 PAK-FA dikeluarkan oleh biro desain Sukhoi OKB, Rusia.

Untuk masalah harga, Sukhoi T-50 PAK-FA jauh lebih murah ketimbang F-22 Raptor. PAK-FA memiliki harga sekitar US$ 50-100 juta per unit, sedangkan F-22 seharga sekitar US$ 142 juta per unit.
Dan tidak seperti F-22 yang tidak untuk dijual ke luar Amerika, Sukhoi PAK-FA ditujukan untuk diekspor ke negara manapun yang ingin membelinya. Dan untuk Indonesia, tidak menutup kemungkinan untuk menambah Sukhoi T-50 PAK-FA ke dalam daftar alutsista TNI AU.

SPESIFIKASI:
Sukhoi T-50 PAK-FA (
Perspektivny Aviatsionny Kompleks Frontovoy Aviatsii)

Origin
Russia
Type
Stealth multirole fighter
Max Speed
2,100 - 2,500 km/h / 1,300 - 1,560 mph
Max Range
5,500 km / 3417 miles (Ferry range)
Dimensions
Span 14 m / 46.6 ft
Length 19.8 m / 65.9 ft
Height 6.05 m / 19.8 ft
Weight
Max. Takeoff 37,000 kg / 81,570 lb
Powerplant
2× New unnamed engine by NPO Saturn and FNPTS MMPP Salyut of 175 kN each. Prototype with AL-41F1 of 147 kN each, definitive version with new engine >157 kN
Armament
None on prototype. Apparent provision for a cannon (most likely GSh-301).Possible two 30mm cannons, two auxiliary internal bays for short range AAMS and six external hardpoints
Operators:
India (Ordered), Russia (Oredered)


Sumber:
http://imperiumindonesia.blogspot.com/2010/02/pesawat-tempur-tercanggih-sukhoi-pak-fa.html


http://www.combataircraft.com/en/Military-Aircraft/Sukhoi/PAK-FA/

Sabtu, 03 Desember 2011

A-4 Skyhawk Indonesia & Operasi Alpha

Suatu negara pasti menginginkan kedaulatan negaranya tetap terjaga. Maka untuk itu, perlulah suatu negara memiliki pertahanan yang baik yang didukung oleh alutsista yang handal. Hal tersebut juga tampaknya yang menjadi kebutuhan bagi Indonesia. Apalagi dengan wilayah kepulauan yang begitu luas, juga tuntutan era yang makin modern.
Indonesia pernah menjadi negara yang kekuatan militernya mampu "menggetarkan" belahan bumi Selatan. Berbagai alutsista yang dibeli dari Uni Soviet waktu itu dipersiapkan untuk menghadapi Belanda dalam Operasi Trikora, yaitu membebaskan Irian Barat dari tangan Belanda. Namun, karena masalah politik (pasca G30S), pesawat-pesawat yang mampu menggetarkan belahan bumi Selatan itu harus dikandangkan. Hal tersebut juga disebabkan karena keterbatasan suku cadang.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan alutsista TNI, Indonesia kembali "berpaling" ke Blok Barat. Melalui proyek "Garuda Bangkit", Indonesia berhasil mendapat hibah pesawat tempur F-86 Avon Sabre dari Australia sebanyak 18 unit, lalu pesawat latih T-33A dari A.S sebanyak 16 unit. Namun, karena faktor usia pesawat tersebut tidak dapat beroperasi secara maksimal.
Amerika Serikat bisa memberikan 16 pesawat F-5 E/F Tiger II, tetapi hal itu dianggap belum cukup. Apalagi saat itu Indonesia harus menghadapi operasi militer lanjutan di Timor Timur. Maka itu, didatangkanlah pesawat tipe serang, yaitu A-4 Skyhawk.
A-4 Skyhawk didatangkan secara rahasia, melalui Operasi Alpha.
operasi rahasia antara TNI dan Militer Israel untuk membeli 32 pesawat tempur A-4 Skyhawk, melatih pilot Indonesia di Israel dan menyamarkan pesawat tempur itu agar bisa dibawa pulang.
Pihak intelijen mendapat informasi, Israel akan menjual 32 pesawat A-4 Skyhawk. Masalahnya tentu tidak sesederhana itu. Selain tidak ada hubungan diplomatik, pembelian pesawat tempur ke Israel juga akan menuai protes keras dari masyarakat. Tapi pihak ABRI memutuskan operasi terus berlanjut.
Setelah mengirimkan teknisi, 10 Pilot TNI AU diberangkatkan ke Israel. Bahkan 10 pilot itu tidak tahu mereka akan diberangkatkan ke mana. Dalam buku autobiografinya, Menari di Angkasa, Djoko Poerwoko menceritakan pengalamannya.
“Awalnya hanya mengetahui bahwa para penerbang akan belajar terbang disana. Informasi lain-lain masih sangat kabur,” tulis Djoko.
10 Pilot tersebut berangkat dengan pesawat Garuda Indonesia dari Halim Perdana Kusuma ke Singapura. Setelah mendarat, di Singapura mereka dijemput oleh beberapa petugas intel ABRI. Mereka mulai sadar tidak akan diterbangkan ke AS, tetapi ke Israel. Sebuah negara yang sangat dibenci oleh masyarakat Indonesia.
Mayjen Benny Moerdani yang saat itu menjadi Kepala Badan Intelijen ABRI memberikan briefing. Ini misi rahasia. Jika misi gagal, pemerintah Indonesia tidak akan mengakui kewarganegaraan mereka. Benny juga memberikan pilihan jika ada yang ragu silakan kembali. Operasi ini dianggap berhasil jika pesawat tempur A-4 Skyhawk yang diberi kode ‘merpati’ sudah masuk ke Indonesia.
Berbagai pikiran berkecamuk di benak para pilot tersebut. Kaget dan bingung tentu saja. Tapi tidak ada yang mundur. Mereka pun diberi identitas palsu dan akhirnya siap diberangkatkan.
“Saat itu Benny Moerdani yang mengatur operasi Alpha. Tentu zamannya berbeda. Kalau dulu dengan kekuasaan tak terbatas yang dimiliki, ABRI bisa melakukan upaya semacam itu. Kalau sekarang tentu tidak bisa, karena menggunakan dana APBN, harus ada pertanggungjawabannya. Lagipula operasi semacam ini tentu melanggar prinsip keterbukaan. Belum lagi kerjasama dengan Israel, kalau dilakukan kini tentu Ormas-ormas Islam akan sangat keras menentang,” ujar pengamat militer Aris Santoso kepada detikcom, Rabu (10/8/2011).
Operasi Alpha digelar 31 tahun lalu. Misi khusus untuk membeli 32 pesawat tempur A-4 Skyhawk, melatih pilot TNI AU di Israel, dan membawa pulang pesawat ke Indonesia berlanjut. Dari Singapura, 10 Pilot TNI AU diterbangkan ke Frankfurt dengan menggunakan Boeing 747 Lufthansa. Mereka tidak boleh bertegur sapa, duduk saling terpisah, namun masih dalam batas jarak pandang.
Begitu mendarat di Bandara Frankfurt, Mereka berganti pesawat lagi untuk menuju Bandara Ben Gurion di Tel Aviv, Israel. Semuanya bingung dan jetlag. Begitu sampai di Tel Aviv, mereka ditangkap dan digiring petugas keamanan bandara. Semuanya hanya pasrah, oleh karena memang tidak tahu skenario apalagi yang harus dijalankan, yang ada hanya menunggu dengan hati berdebar.
Setelah memasuki ruang bawah tanah, dan melihat ada beberapa perwira intelijen ABRI, baru para pilot merasa tenang. Ternyata penangkapan hanya skenario saja agar mereka bisa keluar bandara dengan cepat tanpa diketahui.
Mereka langsung menerima brifing singkat mengenai berbagai hal yang harus diperhatikan selama berada di Israel. Segala sesuatu yang yang terkait dengan Indonesia di-sweeping. Para pilot ini juga diajari sedikit bahasa Ibrani. Mereka diperintahkan mengaku pilot dari Singapura.
Mereka dibawa ke Pangkalan Udara di Kota Eliat. Pangkalan itu rahasia. Tidak ada nama resminya. Atas kesepakatan, selama latihan Pangkalan Udara itu dinamai ‘Arizona’. Karena resminya memang para penerbang itu akan dikirim ke Arizona. Di sana mereka berlatih dengan pesawat A-4 Skyhawk. Melakukan berbagai manuver, mengoperasikan pesawat tempur sebagai mesin perang, hingga menembus hingga perbatasan Suriah.
Setelah sekitar 4 bulan, Latihan terbang berakhir tanggal 20 Mei 1980. Para perwira lulus dan berhak mendapatkan ijazah dan brevet penerbang tempur. Namun para perwira intelijen ABRI yang hadir justru membakarnya di depan para pilot itu. Tentu saja untuk menghilangkan bukti bahwa pernah ada kerjasama militer RI dan Israel.
Para penerbang itu kemudian dibawa ke Amerika Serikat. Sekedar untuk berfoto-foto. Di manapun ada tulisan AS mereka disuruh berfoto. Ini untuk mengecoh, seolah-olah bahwa mereka memang dikirim ke AS, bukan ke Israel. Kepada para komandan di kesatuan pun, para pilot ini harus mengaku telah dilatih di AS, bukan Israel.
Kemudian Tanggal 4 Mei 1980, paket A-4 Skyhawk gelombang pertama, terdiri dua pesawat single seater dan dua double seater tiba di Tanjung Priok. Pesawat-pesawat tersebut diangkut dengan kapal laut langsung dari Israel, dibalut memakai plastik pembungkus, berlabel F-5. Saat itu Indonesia juga memang memesan pesawat F-5 Tiger dari AS. Jadi seolah-olah pesawat yang diangkut kapal laut itu adalah juga pesawat F-5. Secara bergelombang, pesawat-pesawat A-4 Skyhawk terus berdatangan.
Sesampainya di Indonesia, A-4 Skyhawk tersebut ditempatkan di Skadron 11 dan 12.
Semula Indonesia berencana mengoperasikan Skyhawk selama 10 tahun saja. Namun berkat upgrade oleh ahli dari Israel, keandalan di medan tempur, juga perawatannya yang cukup sederhana, mampu membuat pesawat ini bertahan selama 24 tahun.

Rabu, 06 Juli 2011

MiG Fighter Familiy

MiG Design Bureau (MiG OKB) merupakan industri pesawat tempur No.1 di Rusia. Didirikan oleh Artyom I. Mikoyan dan Mikhail I. Gurevich, MiG OKB menciptakan pesawat yang masih menjadi daya tanding negara Barat, dan memiliki deterens tinggi. Pesawat MiG masih dipercaya oleh beberapa negara untuk mengawal wilayah udaranya.
. MiG-17 Fresco








Asal
Russia
Tipe
fighter-bomber
Kecepatan Maksimum
617 kt / 711 mph
Jarak Jelajah Maksimum
1,980 km / 1,230 miles
Dimensi
rentang sayap 9.63 m / 31 ft 7.1 in;panjang 11.26 m / 36ft 11.3 in;tinggi 3.80 m / 12 ft 5.6 in
Berat
kosong 3,930 kg / 8,664 lb;maks. lepas landas 6,075 kg / 13,393 lb
Mesin
1 x 3380-kg (7,452-lb) afterburning thrust Klimov VK-1 F turbojet
Persenjataan
one 37-mm N-37D cannon with 40 rounds and two 23-mm NR-23 cannon with 80 rounds per gun; four (later six) underwing hardpoints for bombs and/or rocket launchers and, later in the type's life, two AA-2 'Atoll' AAMs; the inboard hardpoints were usually reserved for drop tanks
2. MiG-19 Farmer






Asal
Russia
Tipe
day/clear weather interceptor
Kecepatan Maksimum
784 kt / 903 mph
Jarak Jelajah Maksimum
685 km / 426 miles
Dimensi
rentang sayap 9.20 m / 30 ft 2.2 in;panjang 12.60 m / 41 ft 4.1 in;tinggi 3.90 m / 12 ft 9.5 in
Berat
kosong 5,170 kg / 11,397 lb;maks. lepas landas 8,900 kg / 19,621 lb
Mesin
2 x 3250-kg (7,165-lb) afterburning thrust Tumansky RD-9B turbojets
Persenjatan
three 30-mm NR-30 cannon with 55 and 75 rounds per gun for the one fuselage and two wing root-mounted guns respectively
3. MiG-21 Fishbed







Asli
Russia
Tipe
multi-role fighter
Kecepatan Maksimum
1,203 kt / 1,385 mph
Jarak Jelajah Maksimum
1,160 km / 721 miles
Dimensi
rentang sayap 7.15 m / 23 ft 5.5 in;panjang 15.76 m / 51 ft 8.5 in;tinggi 4.10 m / 13 ft 5.4 in
Berat
kosong 5,200 kg / 11,464 lb;maks. lepas landas 22,925 lb / 10,400 kg
Mesin
1 x 7500-kg (16,535-lb) afterburning thrust Tumanskii R-25 turbojet
Persenjataan
one 23-mm GSh-23 two-barrel cannon with 200 rounds, plus four underwing pylons suitable for AA-2 'Atoll' orAA-8 'Aphid' AAMs, UV-16-57 rocket launchers, 500- or 250-kg (1,102- or 551-lb) bombs, S-24 240-mm(9.45-in) air-to-surface rockets, or drop tanks
4. MiG-23 Flogger







Asal
Russia
Tipe
air combat fighter
Kecepatan Maksimum
tidak diketahui
Jarak Jelajah Maksimum
tidak diketahui
Dimensions
rentang sayap 13.965 m / 45 ft 10 in;panjang 16.71 m / 54 ft 10 in;tinggi 4.82 m / 15 ft 9.75 in
Berat
tidak diketahui
Mesin
1 x 10000-kg (22,046-lb) afterburning thrust Tumanskii R-27F2M-300 turbojet
Persenjataan
one 23-mm GSh-23L two-barrel cannon with 200 rounds; provision for up to 3000 kg (6,614 Ib) of disposable stores, including AAMs, cannon pods, rocket-launcherpods, large-calibre rockets, and bombs, carried on six external hardpoints
5. MiG-25 Foxbat







Asal
Russia
Tipe
single-seat reconnaissance aircraft with limited precision bombing capability
Kecepatan Maksimum
1,834 kt / 2,112 mph
Jarak Jelajah Maksimum
900 km / 559 miles
Dimensi
rentang sayap 13.418 m / 44 ft 0.25 in;panjang 23.82 m / 78 ft 1.8 in;tinggi 6.10 m / 20 ft 0.2 in
Berat
kosong 19,600 kg / 43.211 lb;maks. lepas landas 33,400 kg / 73,634 lb
Mesin
2 x 11200-kg (24,691-Ib) afterburning thrust Tumanskii R-15BD-300 turbojets
Persenjataan
four wing hardpoints for R-40, R-60, R-23 missiles
6. MiG-27 Flogger D/J







Asal
Russia
Tipe
single-seat ground-attack aircraft
Kecepatan Maksimum
1,017 kt / 1,170 mph
Jarak Jelajah Maksimum
1,080 km / 670 miles
Dimensi
rentang sayap 13.965 m / 45.9 ft;panjang 16.7 m / 54.8 ft;tinggi 4.82 m / 14 ft 9.2 in
Berat
maks. lepas landas 18,850 kg / 41.556 lb
Mesin
1 x Soyuz (Tumanski) R-29B-300 turbojet rated at 77 kN (17,310 Ib) or 110kN (24,728 Ib) with afterburner
Persenjataan
one internal GSh-23L 23-mm twin-barrel cannon in semi-conformal fuselage gondola, plus up to 3000 kg of ordnance, including UV-32-57 (57 mm) and S-8 (80 mm) rocket pods, KMG-U bomblet dispensers, free-fall bombs up to 500 kg, UPK-23-250 cannon pods, AS-7 Kerry ASMs and podded reconnaissance sensors.
7. MiG-29 Fulcrum







Asal
Russia
Tipe
air-superiority fighter with secondary air-to-ground capability
Kecepatan Maksimum
1,318 kt / 1,518 mph
Jarak Jelajah Maksimum
1,500 km / 932 miles
Dimensi
rentang sayap 11.36 m / 37 ft 3.75 in;panjang 17.32 m / 56 ft 10 in;tinggi 4.7 m / 15 ft 6 in
Berat
kosong 10,900 kg / 24,030 lb;max. take-off 18,500 kg / 40,785 lb
Mesin
2 x 8300-kg (18,298-lb) afterburning thrust Sarkisov RD-33 turbofans
Persenjataan
one 30-mm GSh-30-1 cannon with 150 rounds; provision for 3000 kg (6,614 lb) of disposable stores, including up to six AAMs, bombs, cluster bombs, rocket-launcher pods, large-calibre rockets, drop tanks and ECM pods, carried on six external hardpoints
8. MiG-31 Foxhound









Asal
Russia
Tipe
all-weather interceptor and ECM aircraft
Kecepatan Maksimum
1,620 kt / 1,865 mph
Jarak Jelajah Maksimum
3300 km / 2,050 miles
Dimensi
rentang sayap 13.464 m / 44 ft 2 in;panjang 22.688 m / 74 ft 5.25 in;tinggi 6.15 m / 20 ft 2.25 in
Berat
kosong 21,825 kg / 48,115 lb;maks. lepas landas 46,200 kg / 101,850 lb
Mesin
2 x 15500-kg (34,171-lb) afterburning thrust Soloviev D-30F6 turbofans
Persenjataan
one 23-mm GSh-23-6 six-barrel cannon with 260 rounds; provision under the fuselage for four R-33 (AA-9 'Amos') AAMs and under the wings for two R-60T (AA-6 'Acrid') or four R-60 (AA-8 'Aphid') AAMs

Sumber: combataircraft.com



Minggu, 05 Juni 2011

Pavel Osipovich Sukhoi, Sang Arsitek Su-27

Siapa yang nggak kenal sama pesawat tempur Sukhoi? Pasti hampir semua orang tahu. Pesawat tempur dengan bermacam manuver serta mesin jet-nya yang begitu bergemuruh. Tapi, tahu siapa pencipta pesawat Sukhoi itu? Nah, berikut ini saya akan kenalkan dengan Pavel Osipovich Sukhoi, Sang Arsitek Su-27.


Pavel O. Sukhoi
Lahir pada 10 Juli 1895, di Globukoye, desa kecil di Belarusia. Karirnya pertama kali ia awali sebagai insyinyur/perancang di TsAGI (Tsentrahl'nyy Aero-igidrodinameecheskiy Institoot---Lembaga Pusat Aero dan Hidrodinamika), tahun 1925. TsAGI merupakan semacam lembaga pemerintah yang bekerja sama dengan universitas yang didirikan di Zhukovsky (selatan Moskow) pada 1918. Pada 1920-1930 lembaga ini melakukan berbagai proyek kajian, mulai dari pesawat terbang kereta luncur, perahu torpedo, hingga pembangkit listrik tenaga angin. Namun, berikutnya TsAGI hanya berkonsentrasi pada penelitian aerodinamika saja. Lembaga ini juga banyak dalam perancangan pesawat tempur modern, termasuk merancang Su-27.
Pekerjaan besar dilakukan Pavel Sukhoi di TsAGI, ketika ikut ambil bagian dalam pembuatan desain serta konstruksi untuk pengebom berat, seperti TB-1 dan TB-3, yang keduanya dibuat oleh industri Tupolev (didirikan oleh Andrei Tupolev (1888-1972)). Sebagai lulusan MTVU (Institut Tinggi/Pelatihan Teknik Moskow), Tupolev bukan nama yang asing bagi Pavel Sukhoi. Ketika membuat tesis, judulnya "Chasseur Single-engine Aircraft", Andrei Tupolev-lah pembimbingnya.
Kedudukan yang baik di TsAGI terus dicapai Pavel Sukhoi hingga menjadi Kepala Departemen Desain pada 1938. Dengan kedudukan inilah, ia mulai berpikir untuk mendirikan biro desain pesawat sendiri. Dan tahun 1939, ia mendirikan Sukhoi OKB di Kharkov, kemudian kantornya pindah ke Podmonskovye, Moskow agar bisa lebih dekat dengan pusat pendidikan dan ilmu pengetahuan. Pesawat pertama yang ia buat adalah Su-2, pesawat penyerang darat monoplane, bertenaga mesin piston. Kemudian dilanjutkan dengan Su-6. Keduanya dibuat pada era 1940-1943, namun produksinya tidak banyak.
Dalam perjalanannya biro desain Sukhoi menghadapi beberapa kendala, yakni pemimpin Soviet masa itu, Joseph Stallin (1879-1953) tidak menyukai produknya. Untuk keperluan perang Sukhoi dinilainya tidak bagus, dan produksi pesawat yang tidak terpilih akan mengalami penurunan. Ada rumor, bahwa Stallin tidak menyukai Pavel Sukhoi secara pribadi.
Pada PD II sudah mereda, Sukhoi OKB melakukan perancangan pesawat jet, diberi nama KNOWN-9. Dilengkapi kursi lontar, tenaga hidrolik untuk penggerak kontrol terbang, memakai roket JATO, dilengkapi parasut ekor. Pavel Sukhoi, sih, tampak optimis. Namun, apa daya, impiannya dipatahkan Stallin. Menurut Stallin, KNOWN-9 tidak lebih cuma menyontek Me-262 Jerman...
Sukhoi OKB pasrah. Pilihan jet fighter akhirnya jatuh ke Mikoyan-Gurevich dengan MiG-15. Produksi pesawat Sukhoi yang lainnya tidak digubris pemerintah, sehingga Pavel Sukhoi menutup Sukhoi OKB-nya pada 1949.
Sukhoi OKB baru dibuka kembali pada 1953, ketika Stallin meninggal (14 Mei 1953). Ia kembali lagi memulai perancangannya, yakni membuat fighter-bomber (pengebom tempur) dan interceptor (penyergap). Pesawat yang ia buat yaitu Su-9 Fishpot B, Su-11 Fishpot C, Su-15 Flagon, untuk jenis interceptor. Sementara, Su-17 Fitter C dan Su-24 Fencer, untuk jenis fighter-bomber. Menjelang akhir 1960, Pavel Sukhoi membuat satu prototype lagi, yaitu T-10, dengan jenisnya penyergap jarak jauh. Nah, T-10 inilah yang menjadi cikal-bakal Su-27 yang sekarang. Namun sayang, hanya dua tahun sebelum Su-27 mengudara pertama kalinya (20 Mei 1977), Pavel Sukhoi tutup usia. Pavel Osipovich Sukhoi meninggal dunia pada 15 Desember 1975. Tanggal 25 Desember 1975, Presiden Akademi Ilmu Pengetahuan Uni Soviet memberikan penghargaan berupa medali emas bagi pengakuan ilmu kesarjanaannya yang dalam. Kiprah Sukhoi OKB selanjutnya diteruskan oleh Mikhail Simonov.
























Mikhail Simonov

Nah, itulah dia, biografi singkat Pavel Osipovich Sukhoi. Semoga tokoh ini menjadi panutan bagi yang membaca, untuk tidak putus asa dan bekerja keras dalam berkarya.


Sumber: Seri Dunia Kedirgantaraan: Su-27 FLANKER, KEHEBATAN DAN DERIVATIFNYA; Angkasa

Sabtu, 04 Juni 2011

Tupolev Bomber's Family

Salah satu industri pesawat Rusia (dulu Soviet) yang ternama, Tupolev, terkenal akan pesawat-pesawat bombernya (pengebom) yang terkenal.







1. Tupolev Tu-16 "BADGER"






Tupolev Tu-16 (kode NATO:Badger) merupakan
pesawat jet bomber bermesin ganda yang dikembangkan dan digunakan oleh angkatan udara Uni Soviet. Beroperasi sudah 50 tahun lamanya, dan sekarang masih digunakan, oleh AU China dengan varian Xian H-6. Pesawat juga pernah dioperasikan AURI. andil dalam Operasi Trikora tahun 1962 untuk merebut Irian Barat dari tangan Belanda. Direncanakan untuk menyerang Karel Doorman, kapal induk AL Belanda. Oleh AURI dipensiunkan tahun 1970

Spesifikasi:
Karakteristik

-Kru:
6-7
-Panjang:
34.80 m
-Lebar sayap:
33.00 m
-Tinggi:
10.36 m
-Luas sayap:
165 m2
-Berat kosong:
37,200 kg
-Berat terisi:
76,000 kg
-Berat maksimal lepas landas:
79,000 kg
-Mesin:
2 x Mikulin AM-3 M-500 turbojets, 93.2 kN (21,000 lbf) thrust each


Kinerja
-Kecepatan maksimum:
1,050 km/h
-Jarak jangkau:
7,200 km
-Batas tertinggi servis:
12,800 m
-Beban sayap:
460 kg/m² (94 lb/sq ft)
-Dorongan/berat: 0.24

Persenjataan

-Guns:
6-7 × 23 mm Nudelman-Rikhter NR-23 cannons, two each in dorsal and ventral remote turrets and manned tail turret, with the occasional addition of one fixed forward in the nose.
-Missiles:

  1. 2 × Raduga KS-1 Komet (AS-1 Kennel) anti ship missile on underwing hardpoints,
  2. 1 × Raduga K-10S (AS-2 Kipper) anti ship missile semi-recessed in bomb bay, or
  3. 2 × Raduga KSR-5 (AS-6 Kingfish) anti ship missile on underwing hardpoints
-Bombs: 9,000 kg (20,000 lb) of free-fall weapons

Operator: China (active) Russia, Uni Soviet, Armenia, Azerbajian, Belarus, Egypt, Georgia, Indonesia, Iraq, Ukraina (inactive)



2. Tupolev Tu-22 "BLINDER"







Tupolev Tu-22 (kode NATO:Blinder), merupakan pesawat pengebom dan pengintai supersonik bermesin ganda, dibuat untuk menggantikan Tu-16 Badger.

Spesifikasi:
-Karakteristik

-Kru:
3 (terdiri pilot, navigator, weapons officer)
-Panjang:
41.60 m
-Lebar sayap:
23.17 m
-Tinggi:
10.13 m
-Luas sayap:
162 m²
-Berat kosong:
kg
-Berat terisi:
85,000 kg
-Berat maksimum lepas landas:
92,000 kg
-Mesin:
2× Donbrynin RD-7M-2 turbojets

  • Dorongan kering: rated 107.9 kN masing-masing
  • Dorongan dengan pembakar lanjut: 161.9 kN masing-masing
Kinerja
-Kecepatan maksimum:
1,510 km/h (938 mph, Mach 1.42)
-Jarak jangkau:
4,900 km
-Batas tertinggi servis:
13,300 m
-Beban sayap:
525 kg/m²
-Dorongan/berat:
0.38
Persenjataan
-Guns:
1 x AM-23 23mm cannon in tail turret
-Missiles: 1 x Kh-22 (AS-4 Kitchen) cruise missile
-Bombs:
9,000 kg (20,000 lb)
Operator: Libya, Iraq, Russia, Union Soviet, Ukraina (inactive)

3. Tupolev Tu-22M "BACKFIRE"








Tupolev Tu-22M (kode NATO:Backfire) adalah pesawat supersonik bersayap ayun (long range strategic) dan pesawat bomber maritim yang dikembangkan dan digunakan oleh Soviet (sekarang juga dipakai pada masa Rusia kini). Pesawat ini merupakan varian lanjut dari Tu-22 Blinder. Pesawat ini ternyata mampu mengecoh pihak Barat, yang menganggap itu hanya turunan Tu-22, namun sebenarnya pesawat ini menunjukkan kemajuan dan kemampuan senjata yang sebenarnya, melebihi Tu-22.

Spesifikasi
Karakteristik
-Kru:
4 (pilot, co-pilot, bombardier, defensive systems operator)

-Panjang: 42.4 m
-Lebar sayap: ---Spread (20
° sweep): 34.28 m
-Tinggi: 11.05 m
-Luas sayap: ---Spread: 183.6 m²
-Berat kosong: 58.000 kg
-Berat terisi:
112.000 kg
-Berat maksimum lepas landas: 126.000 kg
-Mesin: 2 x Kuznetsov NK-25 turbofans, 245 kN masing-masing

Kinerja
-Kecepatan maksimum:
Mach 2.05 (2.327 km/h)
-Jarak jangkau: 7.000 km
-Radius tempur: 2.410 km
-Batas tertinggi servis: 13.300 m
-Laju panjat: 15 m/s
-Beban sayap: 688 kg/m²

-Dorongan/berat: 0.40

Persenjataan:
-Guns:
two 23-mm GSh-23 two-barrel cannon in a radar-controlled tail barbette

-Missiles & Bombs: provision for 12000 kg (26,455 Ib) of disposable stores, including nuclear weapons and free-fall bombs carried internally, or two AS-4 'Kitchen' missiles carried under the wings, or one AS-4 'Kitchen' missile carried semi-recessed into the lower fuselage, or up to three AS-6

Operator: Russia (active) India, Ukraina, Union Soviet (inactive)



4. Tupolev Tu-95 "BEAR"






Tupolev Tu-95 (kode NATO:Bear), merupakan pesawat bomber strategis bermesin empat turboprop (baling-baling). Terbang pertama kali 1952, memasuki dinas dengan Uni Soviet pada 1956 dan diharapkan bisa melayani Angkatan Udara Rusia setidaknya sampai 2040.

Spesifikasi
-Kru: 6-7
-Panjang: 46.2 m
-Lebar sayap: 50.10 m
-Tinggi: 12.12 m
-Luas sayap: 310 m²
-Berat kosong: 90.000 kg
-Berat terisi: 171.000 kg
-Berat maksimum lepas landas: 188.000 kg
-Mesin: 4 x Kuznetsov NK-12M turboprops, 11.000 kW each

Kinerja
-Kecepatan maksimum:
920 km/h
-Jarak jangkau: 15.000 km (unrefueled)
-Batas tertinggi servis: 13.716 m
-Laju panjat: 10 m/s
-Beban sayap: 606 kg/m²
-Power/mass: 235 W/kg


Persenjataan
-Radar-controlled Guns: 1 or 2 × 23 mm AM-23 autocannon in tail turret.
-Missiles:
Up to 15,000 kg (33,000 lb), including the Raduga Kh-20, Kh-22, Kh-26, and Kh-55 air-to-surface missile.
Operator: Union Soviet, Russia, Ukraina



5. Tupolev Tu-160 "BLACKJACK"







Tupolev Tu-160 (kode NATO:Blackjack), merupakan pesawat pembom berat strategis supersonik bersayap ayun. Tu-160 jug merupakan pesawat penempur terbesar, pesawat supersonik terbesar, dan pesawat sayap-ayun terbesar yang pernah dibuat. Selain itu, Tu-160 juga memiliki berat lepas landas terberat dari pesawat tempur yang ada. Masuk dinas pada 1987,Tu-160 merupakan pesawat pembom strategis terakhiryang dirancang untuk Soviet. Produksinya masih dalam jumlah terbatas, yaitu setidaknya saat ini ada 16 buah pesawat dalam armada AU Rusia.

Spesifikasi
Karakteristik:
-Crew:
4 (pilot, co-pilot, bombardier, defensive systems operator)
-Panjang: 54.10 m
-Lebar sayap:

  • Spread (20° sweep): 55.70 m
  • Swept (65° sweep): 35.60 m
-Tinggi:13.10 m
-Luas sayap:

  • Spread: 400 m²
  • Swept: 360 m²
-Berat kosong: 110.000 kg
-Berat terisi:267.000 kg
-Berat lepas landas maksimum: 275.000 kg
-Mesin: 4 x Samara NK-321 turbofans
  • Dorongan kering: 137.3 kN each
  • Dorongan dengan afterburner: 245 kN each
Kinerja
-Kecepatan maksimum:
Mach 2.05 (2,220 km/h, 1,200 knots, 1,380 mph) at 12,200 m
-Kecepatan jelajah: Mach 0.9
-Jarak jelajah: 12,300 km (7,643 mi) practical range without in-flight refuelling, Mach 0.77 and carrying 6 × Kh-55SM dropped at mid range and 5% fuel reserves
-Radius tempur: 7.300 km, 2.000 km at Mach 1.5
-Batas tertinggi servis: 15.000 m
-Laju panjat: 70 m/s
-Beban sayap: 742 kg/m
²
-lift-to-drag: 18.5-19, while supersonic it is above 6.
-Dorongan/berat: 0.37

Persenjataan
-Missilles:


  1. 12 RK-55 (AS-15 'Kent') cruise missiles
  2. 24 RKV-500B (AS-16 'Kickback') short-range attack missiles
-Bombs: provision for 16500 kg (36.376 Ib) of disposable stores carried in two lower-fuselage weapon bays and on hardpoints under the wing gloves; typical weapons are free-fall nuclear and/or HE bombs

Operator: Union Soviet (inactive) Russia, Ukraina (active)



Sumber:
(data)
-
http://en.wikipedia.org/wiki/Tu-16_Badger
-http://id.wikipedia.org/wiki/Tupolev_Tu-22
-http://id.wikipedia.org/wiki/Tupolev_Tu-22M
-http://en.wikipedia.org/wiki/Tupolev_Tu-95
-http://en.wikipedia.org/wiki/Tupolev_Tu-160

(foto)
-http://www.combataircraft.com/en/Military-Aircraft/Tupolev/TU-16-Badger/
-http://www.combataircraft.com/en/Military-Aircraft/Tupolev/TU-22-Blinder/
-http://www.combataircraft.com/en/Military-Aircraft/Tupolev/TU-22M-Backfire/
-http://www.combataircraft.com/en/Military-Aircraft/Tupolev/TU-95-Bear/
-http://www.combataircraft.com/en/Military-Aircraft/Tupolev/TU-160-Blackjack/

Kamis, 02 Juni 2011

Iwan Fals - Celoteh Camar Tolol dan Cemar

Api menjalar dari
sebuah kapal
Jerit ketakutan
Keras melebihi
gemuruh gelombang
Yang datang
Sejuta lumba lumba
mengawasi cemas
Risau camar membawa
kabar
Tampomas terbakar
Risau camar memberi
salam
Tampomas Dua
tenggelam
Asap kematian
Dan bau daging
terbakar
Terus menggelepar
dalam ingatan
Hatiku rasa
Bukan takdir tuhan
Karena aku yakin itu
tak mungkin
Korbankan ratusan
jiwa
Mereka yang belum
tentu berdosa
Korbankan ratusan
jiwa
Demi peringatan
manusia
Korbankan ratusan
jiwa
Mereka yang belum
tentu berdosa
Korbankan ratusan
jiwa
Demi peringatan
manusia
Bukan bukan itu
Aku rasa kita pun tahu
Petaka terjadi
Karena salah kita
sendiri
Datangnya
pertolongan
Yang sangat
diharapkan
Bagai rindukan bulan
Lamban engkau
pahlawan
Celoteh sang camar
Bermacam alasan
Tak mau kami dengar
Di pelupuk mata hanya
terlihat
Jilat api dan jerit
penumpang kapal
Tampomas sebuah
kapal bekas
Tampomas terbakar di
laut lepas
Tampomas tuh
penumpang terjun
bebas
Tampomas beli lewat
jalur culas
Tampomas hati siapa
yang tak panas
Tampomas kasus ini
wajib tuntas
Tampomas koran
koran seperti amblas
Tampomas
pahlawanmu kurang
tangkas
Tampomas cukup
tamat bilang naas

Rabu, 27 April 2011

Mikhail Kalashnikov dan Avtomat Kalashnikova












Siapa, sih, yang nggak kenal dengan AK? Senapan serbu paling termahsyur di dunia, yang berasal dari negeri Beruang Merah. Digunakan oleh kurang lebih dari 50 angkatan bersenjata di dunia, juga oleh kelompok perlawanan bersenjata yang hampir tak terhitung jumlahnya di dunia, juga para kriminal, seperti gangster ataupun mafia. AK mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya, tak mudah macet, tahan cuaca, biarpun terendam air atau lumpur, senjata ini masih bisa menyala. Soal harga, bisa negotioable alias bisa ditawar. Karena inilah AK dapat diperoleh siapa saja. Tapi, siapa sih orang yang telah melahirkan buah pikirannya sehingga menjadi barang yang legendaris ini? Dari tangan seorang inilah, AK menjadi senjata paling hebat. Ya, dialah Mikhail Timofeevich Kalashnikov, Sang Desainer Senjata Paling Legendaris.
Lahir di Kuriya, Altai Krai, U.S.S.R, 10 November 1919 (sekarang berumur 91 tahun). Merupakan bungsu dari 17 bersaudara. Sejak kecil, keinginan besarnya untuk belajar sudah mulai nampak. Bahkan, sewaktu remaja, karena kesukaannya menulis puisi, ia bercita-cita menjadi seorang penyair. Bahkan ia pun juga menulis buku sebanyak 6 buku.
Walau terhitung pandai, ia tidak sempat menyelesaikan sekolahnya sampai ayahnya wafat. Ia terpaksa meninggalkan bangku SMA karena ibunya tidak mampu untuk membiayai sekolahnya. Dengan keadaan terpaksa ini, Kalashnikov pun ikut bekerja di bengkel kereta api Turkestan-Siberia. Di sinilah ia belajar teknik mekanik, lalu menjadi sekertaris teknisi.
Pada 1938, ia masuk wajib militer Tentara Merah dan menjadi ahli mekanik tank, memperoleh pangkat Sersan Senior (Komandan Tank), lalu bergabung di Resimen Tank ke-24, Divisi Tank ke-12. Di sinilah, ia menekuni bidang-bidang permesinan dan terus mendalami mekanisme persenjataan di antaranya adalah ahli mekanik tank. Pendidikan inilah, menjadi dasar bagi Kalashnikov untuk menciptakan beragam perlengkapan perang. Diantaranya, merancang indikator inersi untuk mencatat jumlah tembakan dari meriam tank. Lalu ia juga membuat perangkat untuk melihat efektivitas tembakan dari jendela tank. Begitu pula indikator untuk melihat kinerja mesin tank.
Kreativitas Kalashnikov dan hasil dari buatannya, ternyata menarik perhatian panglima komando daerah, Jendral Georgy Zhukov. Sang Panglima pun memberi hadiah sebuah jam tangan dan mengirim Kalashnikov ke Leningrad (sekarang St. Petersburg). Di sana Kalashnikov diberi kesempatan untuk mengembangkan perangkat buatannya untuk diproduksi secara massal. Selain itu juga diangkat sebagai penasihat teknik untuk bidang militer, terutama untuk produk meter bahan bakar dan roda rantai kendaraan tempur.

Oktober 1941, dalam peperangan sengit di Bryansk,
tank yang dikendalikan Kalashnikov terkena terjangan tembakan artileri Jerman. Pecahan metal dari tank yang ia kendalikan menancap di bahu kirinya. Ia dan 12 rekannya dilarikan dengan truk ke rumah sakit. Namun naas, truk yang membawa Kalashnikov, terkena tembakan submachine gun Jerman. Dengan setengah sadar dan terluka parah, Kalashnikov berusaha menyelamatkan diri. Menembus hutan dan melangkahi mayat-mayat yang bergelimpangan, akhirnya ia sampai juga di rumah sakit.
Dirumah sakit ini, ia banyak berbincang-bincang dengan prajurit-prajurit yang juga sesama pasien. Banyak keluhan dari prajurit-prajurit lain, diantaranya kurangnya senapan mesin (otomatis) pada pasukan Soviet dibandingkan dengan milik pasukan Jerman. Atas keluhan para prajurit, ia mulai memikirkan rancangan assault rifle yang kelak menggegerkan dunia. Berkat bantuan seorang pegawai RS, Marusya, meminjamkan buku dasar-dasar persenjataan yang ditulis V.G. Vederov
yang berjudul "Evoluyutsia Strelkovogo Oruzhiya" yang diterbitkan pada tahun 1939. Kalashnikov kemudian bergabung dengan lokakarya Institut Penerbangan Moskwa. Ketika bekerja di situ, Kalashnikov merancang beberapa inovasi untuk tank, antara lain sebuah alat penghitung jumlah tembakan. Setelah beberapa tahun, ia diangkat menjadi kepala insinyur, dan diberikan lebih banyak sumber daya.
Pada 1942, Tentara Merah mngadakan proyek untuk menciptakan senapan mesin yang mudah dioperasikan. Dalam proyek ini, desainer kawakan juga turut ikut serta. Di antaranya, G.S. Shpagin, V.A. Degtyarev, Aleksei Ivanovic Sudayev, dan Mikhail Kalasnikov sendiri. Namun, proyek ini dimenangkan oleh Aleksei Ivanovich Sudayev dengan PPS-43. Walau Kalashnikov kalah, senjata buatannya diperhatikan oleh
Jendral Anatoly Arkadaevich Blagonravov, pemegang kunci dalam program persenjataan Uni Soviet dan komisaris pada "Artilleriskoi Akademi RKKA im Dzerzhinskogo".
Tahun 1947, inilah tahun dimana ia akan menjadi seorang yang terkenal akan benda hasil buah pikirannya. Ya, di tahun inilah ia menciptakan AK-47, senjata yang kelak menjadi kebanggan Negeri Beruang merah. Dan pada 1948, Kolonel Teknik Vladimir Sergeyevich, memberikan selamat atas ranncangannya, "Avtomat Kalashnikova", diterima menjadi senapan standar Uni Soviet, berkat keuletannya. Tahun 1949, AK-47 (Avtomat Kalashnikov Obrazetsa), berkaliber 1,62 mm mulai digunakan secara luas oleh Tentara Merah (The Red Army). Kalashnikov sendiri melahirkan berbagai versi dari AK, yaitu :
1. AK-47 (th 1948-1951), kaliber 7,62 x 39 mm (versi ke-1)
Model paling awal, yang menggunkan receiver stamping
(receiver dibuat dengan teknik cetak) Tipe 1, dan sudah sangat langka.
2. AK-47 (th 1952), kaliber 7,62 x 39 mm (versi ke-2)
Menggunakan receiver machined dengan popor dan pegangan kayu. Laras dan kamar peluru dilapisi krom
untuk mencegah korosi. Berat senapan 4,2 kg.
3. AKS-47
Menggunakan popor lipat ke bawah yang mirip popor MP40 Jerman.

4. RPK, kaliber 7,62 x 39 mm

Versi senapan mesin ringan dengan laras lebih panjang dan penyangga bipod.

5. AKM, kaliber 7,62 x 39 mm
Lebih sederhana dan lebih ringan dari AK-47; menggunakan receiver
Tipe 4 yang terbuat dari logam stamping. Berat menurun jadi 3,61 kg, karena receiver yang lebih ringan.
6. AKMN
(diperkenalkan th. 1959)
Versi yang telah dipermodern dengan penambahan alat bantu bidik malam NSP-3.
Diperkenalkan 1959.
7.
AKMS, kaliber 7,62 x 39 mm
Versi yang telah dipermodern dengan popor lipat, desain khusus unuk pasukan payung.

8.
AKMSU, kaliber 7,62 x 39 mm
Versi pendek dari AKM yang menggunakan popor lipat ke bawah. Panjang laras 35 cm.
9. AK-74

Merupakan modernisasi dari AKM, berkaliber 5.45 x 39 mm. pertama kali dibuat tahun 1974. Senapan ini mulai diproduksi masal pada tahun 1976. Varian terbaru senapan ini, AK-74M, adalah senapan serbu standar angkatan bersenjata Rusia sejak awal tahun 1976-an. Pelurunya sendiri merupakan peluru yang sangat mematikan. AK-74 memiliki banyak varian, diantaranya :
-
AK-74, versi standar.
-
AKS-74, dengan popor lipat besi.
-AKS-74U, varian komando; kode U berasal dari Ukoronchenaya yang berarti kecil.
-
AK-74M, varian terbaru dengan furnitur polimer.
-
RPK-74, varian senapan mesin ringan dari AK-47.
10. AK-101, kaliber 5,56 x 45 mm
Jenis terbaru dari Kalashnikov, dibuat untuk pangsa ekspor, kaliber 5,56 x 45 mm NATO.

11. AK-103,
kaliber 7,62 x 39 mm
Pembaruan dari AK-47 dengan kaliber yang sama, menggunakan polimer menggantikan besi atau kayu untuk mengurangi berat.
12.
AK-107, kaliber 5,45 x 39 mm
Menggunakan desain sistem gas yang dirancang oleh Youriy K. Alexandrov. Berkaliber 5,45 x 39 mm.

13. AK-108, kaliber 5,56 x 45 mm

Merupakan versi dari AK-107, menggunakan bahan sintesis fiberglass dan diperkuat dengan polimer.

14.
RPKS, kaliber 7,62 x 39 mm
Varian RPK dengan popor lipat.

15
. RPK-74, kaliber 5,45 x 39 mm
Mengambil basis dari AK-74 dengan perbedaan pada laras yang lebih berat dan panjang dan dapat dipasangi peredam dan alat blank-firing (peluru hampa), pertama kali diperkenalkan pada tahun 1974.
16. RPKS-74, kaliber 5,45 x 39 mm
Varian RPK-74 untuk pasukan terjun payung. Memiliki popor yang dilipat seperti RPKS.
17. RPK yang digunakan untuk pertempuran malam hari
Varian RPK untuk perang malam yaitu :
-
RPKN -RPKSN -RPK-74N -RPKS-74N
Varian ini dilengkapi rel samping untuk menempatkan alat bidik, seperti NSP-3, NSPU, dan NSPUM untuk modus malam (night vision).
18. RPK-74M Bisa disebut sebagai varian yang paling lengkap, karena memiliki bagian forefrip dari bahan polimer, pistol grip, popor lipat dan rel untuk dudukan bidikan optik. Kebanyakan dibuat untu pangsa ekspor, diantaranya RPK-201 (kaliber 5,56 x 45 mm NATO) dan RPKM (kaliber 7,62 x 39 mm) dengan tambahan bahan polimer di beberapa bagiannya.
19. PKT, kaliber 7,62 x 39 mm Versi senapan mesin untuk tank. Kaliber 7,62 x 39 mm. Dapat dikendalikan dengan remote control. Laras dengan jenis metal lebih kuat untuk menjamin tembakan kontinus hinnga 250 peluru. Diperkenalkan 1962.
20. PKN
Versi PKT dengan alat bidik NSP-3 (1PN28).
21. PKM
Versi PKT yang dipercanggih dan bobot lebih ringan. Tercatat sebagai senapan mesin teringan di dunia di kelasnya. Diperkenalkan 1969.
22. PKMN, kaliber 7,62 x 39 mm
Versi PKM dengan alat bidik NSP-3. Kaliber 7,62 x 39 mm. Diperkenalkan 1969.


Balada tentang AK
Namun, AK-47 sebenernya meniru assault rifle jaman Nazi Jerman, StG 44. Itu memang ada benarnya. Hugo Schmeisser dibawa paksa oleh Soviet pada Oktober 1945 untuk menyempurnakan StG 44 dan mengembangkan senapan baru di pabrik Izhevsk. Ribuan Blueprint StG 44 dari pabriknya di Suhl juga peralatannya dibawa ke Izhevsk. Tapi, mekanisme AK-47 lebih mirip ke M1 Garand dari Amerika Serikat. Simpelnya, AK-47 berhasil menggabungkan keunggulan-keunggulan M1 Garand dan StG 44, dan bisa diproduksi dengan cepat oleh Uni Soviet pada saat itu.
Tadi, di kalimat pembuka artikel ini saya katakan bahwa AK-47 masih bisa digunakan walau terendam air atau lumpur, alias tahan banting! Tapi, apa sih rahasianya?? Nah, berkat kreativitas Kalashnikov AK memiliki kelebihan tersebut. Sebenarnya, kelebihan ini diciptakan tidak sengaja. Kelebihan ini muncul akibat rendahnya akurasi mesin pencetak bagian-bagian pada ruang tembak. Jarak antar bagian menjadi agak renggang. Kerenggangan inilah yang membuat ruang tembak tidak rentan akan air, debu, pasir, dan uap hasil tembakan. Ditambah dengan tangkai pengokang peluru yang berputar setiap kali menempatkan peluru pada pantat laras;kotoran lebih dulu "diusir" dari ruang tembak. Ibaratkan anjing yang mengibas-ngibaskan air dari tubuhnya. Yah, seperti itulah prinsipnya. Seorang penguji AK mengatakan, "Siapa sangka, akibat dari ketidak sempurnaan mesin-mesin pencetaknya, senapan ini justru menjadi karya yang sempurna".
Banyak negara yang meminta lisensi untuk membuat AK dibuat di negara mereka sendiri. Negara tersebut diantaranya, Albania, Bulgaria, Jerman Timur, Mesir, Hungaria, Irak, Myanmar, Korea Utara, Tiongkok, Polandia, Romania, Yugoslavia. Soviet juga menyalurkan senjata ini ke kelompok-kelompok militan dan gerilyawan sayap kiri yang mendukung kepentingan Soviet.
Namun, akhirnya AK bertemu rival terkuatnya. M-16, assault rifle kelahiran negara seteru Uni Soviet dalam perang dingin. Ya, Amerika Serikat. Dirancang oleh Eugene Stoner. Senapan ini dikenal akan akurasinya yang tinggi, juga desainnya yang modern, sehigga dijuluki sebagai "Space Age Gun", dijuluki begitu karena pada saat itu publik AS yang menggemari hal-hal berbau UFO, sehingga dijuluki begitu karena bentuknya yang futuristik dan mirip pistol laser. Namun, senjata ini juga kerap macet ketika digunakan.
Bagaimana AK ini mendunia?? AK sebenarnya sudah dipakai ketika Perang Vietnam. AK ini menjadi andalan tentara Vietnam Utara dan Vietcong. Amerika Serikat menggunakan M-16, sebagai andalan para G.I. (Government Issue-sebutan untuk para prajurit Amerika Serikat). Namun, M-16 tersebut sering kedapatan macet dan mengalami kerusakan. Bahkan para G.I. pun lebih kesengsem sama AK ini, karena cocok untuk dipakai di hutan, superior, dan tepat untuk pertempuran jarak dekat. Banyak para G.I. yang membuang M-16 miliknya dan merebut AK dari musuh-musuhnya (Tentara Vietnam Utara & Vietcong). Namun, AK sepenuhnya mendunia ketika para Red Army---Tentara Soviet---membawanya ke Afghanistan pada 1979. Upaya yang dilakukan untuk menguasai negeri akan kaya opium kualitas tinggi dan cadangan opiumnya, Uni Soviet membawa AK jenis baru, yaitu AK-74. AK-74 memiliki kelebihan yaitu pelurunya yang "mematikan", kaliber 5.45 x 39 mm. Disebut mematikan karena kecepatannya yang jauh lebih tinggi dan konstruksi di dalamnya yang berongga, sehinga apabila menembus tubuh, proyektilnya akan hancur. Peluru tersebut menghantui para Mujahidin, yang telah menghabisi warga-warga yang diserang oleh serdadu Soviet, sehingga peluru tersebut dijuluki "Peluru Beracun". Intelejen Barat pun juga kewalahan untuk mengetahui jenis senjata tersebut.
Di masa-masa selanjutnya, senjata ini telah menyebar ke negara-negara sekitar, seperti Pakistan. Koran Los Angeles Times menyebutkan Pakistan sebagai Wild West, karena banyaknya AK diperjualkan disini, terutama di daerah Hyderabad, ada sekitar 8000 AK, sepucuknya seharga 850 dollar atau sekitar 15000 rupee. Di Peshawar pun AK bisa disewa secara jam-jaman. Daerah lainnya yang menjadi tempat bernaung AK, antara lain di benua Afrika. Tempat tersebut, diantaranya di Liberia, Pantai Gading, Burkina Faso, Guinea. Tempat lainnya diantaranya di Lebanon, Israel, Panama, Nicaragua, dan Colombia. Negara-negara ini disukai karena potensi konflik begitu tinggi. Hampir tidak ada yang menyamai Pakistan kecuali Nicaragua. CIA sendiri pernah memasok senjata ini untuk gerilyawan Contra---penentang kekuasaan Sandinista yang berkuasa saat itu---. Uang untuk pembelian AK yang akan diberikan kepada gerilyawan Contra berasal dari keuntungan menjual senjata anti tank kepada Iran. Akhirnya kasus itu tercium dan dikenal sebagai Skandal Iran Contra, yang ternyata Presiden Ronald Reagan juga mengaku mengetahui dan menyetujui skandal ini. Pemasok senjata kelas kakap Sarkis Soghanalian, juga pernah memasok 50.000 pucuk AK kepada FARC---kelompok gerilyawan yang menguasai perdagangan obat bius di Colombia, juga sebagai kelompok gerilyawan terbesar di belahan bumi selatan---. Pembelian tersebut diwarnai skandal yang akhirnya ikut menjatuhkan Alberto Fujimori, Presiden Peru.
Tetapi yang paling mengejutkan adalah, ketika anak-anak terlihat menyandang AK, dengan terlilit di pundak mereka, dan memberi gelar mereka sebagai tentara anak, dengan tampilannya yang beringas. Hal tersebut bisa kita lihat dalam film Blood Diamond (2006), karya sutradara Edward Zwick. Ceritanya mengambil dari keadaan di Sierra Leone, tentang konflik berlian berdarah (blood diamond). Negeri ini harusnya tidak menjadi negara miskin karena berliannya dengan kualitas tertinggi di dunia. Intan telah mengucurkan jutaan dollar, namun hanya masuk ke kantong-kantong penguasa. Contohnya, Foday Sankoh.Tentara-tentara cilik yang dipelihara oleh Foday Sankoh, yaitu West Side Boys. Foday Sankoh sendiri merupakan pimpinan pemberontak RUF (Revolutionary United Front). West Side Boys bahkan pernah menundukkan Royal Irish Regiment dan 1st Battalion Parachute Regiment, SAS, Inggris. Diakhir pertempuran mereka malah menawan 12 anggota Royal Irish Regiment. Bicara sedikit tentang tentara anak-anak ini. Ciri mereka, yaitu, AK kerap terlilit di pundaknya, tampil beringas, dan tak takut menghadapi kontak senjata. Di Colombia, lebih dari 11.000 anak-anak menjadi tentara, yang menjadi anggota FARC. Umur mereka biasanya 18 tahun, sementara ribuan lainnya masih ebih muda 15 tahun. Mereka masuk secara sukarela, atau direkrut khusus. Mereka ikut karena kebanyakan tak melihat kesempatan lain untuk mencari makan, keamanan, selain mengikuti teman-temannya menjadi gerilyawan. Hal tersebut diungkapkan oleh Larry Kahaner. Bagi anak-anak perempuan, alasannya adalah sebagai warga biasa mereka menjadi sasaran pemerkosaan. Keadaan akan berubah apabila mereka menyandang AK. Bukankah anak-anak belum seharusnya belum layak menjadi tentara? Dilihat dari fisiknya, bagaimana mungkin mereka bisa menandingi pertempuran sebenarnya? Dan, yang paling fenomenal di Afrika, sepucuk AK hanya bisa ditebus dengan 10-15 dollar. UNICEF mempunyai penilaian. Kematian anak-anak akibat small-arm, benar-benar bikin miris. Menurut mereka, sejak 1990, lebih dari 2 juta anak terbunuh, 6 juta lainnya cidera serius, dan lebih dri 22 juta lainnya telah kehilangan tempat tinggal. Selain disebabkan oleh penyalahgunaan small-arm, bencana juga ditimbulkan oleh pemakaian light weapon. (oleh Carol Bellamy, Direktur Umum UNICEF dalam pamflet No Gun Please: We Are Children, 2001.) "Tiap tahun paling tidak ratsan ribu orang meninggal sia-sia akibat senjata-senjata ini dan yang lainnya terluka.", tambah Bellamy.
Adalagi cerita..... Pada saat AS melakukan Operasi Iraqi Freedom, operasi militer untuk menumbangkan kekuasaan Saddam Hussein, tepat pada hari ketiga pasukan AS dan Koalisi melakukan penyerbuan ke Irak, AD AS mengerahkan 32 AH-64 Apache untuk membuka jalan bagi iring-iringan kendaraan pasukan Koalisi yang akan masulk ke kota Baghdad
dari utara. Heli spesialis search and destroy dikerahkan dalam jumlah banyak karena ibukota Irak yang belum sepenuhnya dikuasai. Di khawatirkan banyak di sana bercokol pasukan Garda Republik---pasukan pengawal elite Saddam Hussein---dan kabarnya mereka dilengkpi senjata antipersonal rudal darat ke darat & roket ATACMS berhulu ledak bom 950 pon. Tapi, toh, Apache sendiri memiliki kanon 30mm, mampu menyemburkan 320 peluru/detik, dan rudal antitank AGM-114 Hellfire. Para AD AS percaya diri, apalagi mereka berombongan. Namun setelah memasuki kota, sontak wajah para pilot berkerut. Mereka diberondongi oleh ribuan peluru dari berbagai arah, dan tidak ada yang bisa dibidik dengan fokus para pilot. Yang paling mengejutkan, peluru tersebut berasal dari moncong senapan AK. 31 dari 32 helikopter mundur karena mengalami kerusakan, sedangkan yang satunya? Jatuh, lalu kedua awaknya jadi tawanan perang. Bob Duffney, seorang pilot Apache yang mundur, mengakui bahwa model pertempuan tersebut benar-benar baru dan menyeramkan. ".....Dalam operasi Dessert Storm, kami sama sekali tidak pernah mengalami perlawanan sehebat ini...". Kejadian ini juga dialami oleh prajurit Ranger, ketika melaksanakan operasi Jenderal Mohammed Farrah Aidid, 03 Oktober 1993 di Mogadishu, Somalia. Prajurit Ranger ketika ingin menyelamatkan awak udara UH-60 Blackhawk, sempat tak dibuat tak berkutik karena dihujani peluru AK oleh pasukan Aidid. Operasi penangkapan Aidid berubah menjadi operasi penyelamatan awak Blackhawk yang terjebak di Mogadishu. Dalam Operasi Gothic Serpent---operasi penangkapan Aidid---telah tewas 18 prajurit dan 79 lainnya terluka. Sebaliknya malah pasukan Aidid yang menagkap Mike Durant, satu-satunya pilot Blackhawk yang selamat. Kisah tersebut dapat kita simak dalam film Black Hawk Down (2001), karya sutradara Ridley Scott. Sama halnya dengan pilot-pilot AH-64 Apache yang memasuki kota Baghdad, pilot UH-60 Blackhawk yang memasukki kota Mogadishu, memasuki kota Mogadishu dengan perasaan jumawa, dan berpikir enteng, mana mungkin milisi negeri miskin mampu mengahadapi persenjataan canggih serta serdadu A.S? Tembakan RPG pun mampu merontokkan dua Blackhawk. Jumlah persenjataan canggih AS ternyata tak membuat gentar keberingasan pasukan Aidid, walau senjata mereka hanya AK, kanon konvensional, dan RPG.
Dalam penyebarannya, AK pun menuai banyak masalah di berbagai tempat. Tidak hanya di Asia, Afrika, Amerika Selatan, bahkan Paman Sam pun dibuat kewalahan. Di sini AK, seolah mengalami 'diskriminasi', karena AK selalu dikaitkan sebagai simbol perlawanan terhadap Barat. Impor senapan ini kerap dipersulit sementara yang lainnya tidak. Pada masa pemerintahan George H.W. Bush, oleh karena suatu hal, impor 110.000 pucuk senjata---sebagian besar Uzi dan AK---pernah tiba-tiba ditunda. Di AS, AK bisa dibeli dengan 300 dollar/pucuk. Kawanan perampok Larry Eugene Philips Jr dan Emil Matasareanu pernah menyemburkan peluru kulit baja (steel-jacketed) melalui senapan AK dalam 100-an meter, yang bukanlah tandingan pistol 9mm. Mereka berdua mengamuk setelah bank yang mereka rampok ternyata hanya menyimpan uang sebanyak 300.000 dollar. Tembak menembak baru berhenti setelah Philips Jr. menembak lehernya sendiri dan tim SWAT yang datang kemudian berhasil menembak kaki Matasarenau lewat kolong mobil. Di China,
tahun 1994 di Hong kong, sebuah geng perampok perhiasan mengacung-ngacungkan senjata AK-47 buatan Cina di Nathan Road yang ramai, menembak mati seorang wanita pejalan kaki dan melukai seorang polisi. Bahkan popularitas senapan rancangannya menjadi simbol-simbol perjuangan kaum antikemapanan, gerilyawan hingga bendera nasional seperti halnya bendera negara Mozambik, bendera Hizbullah, hingga korps Garda Revolusioner Islam Iran, meski Iran lebih banyak mengadopsi senapan buatan barat seperti Gewehr G-3.

>>>kembali ke biografi Kalashnikov

Setelah ditanya oleh Joel Roberts, wartawan CBSNews, Kalashnikov menegaskan dirinya hanya sekedar mencipta dan merancang. Ia berkata:
"Saya akan merasa tak bersalah, dan akan tetap bisa hidup nyenyak. Sebab, saya merancang senjata ini murni untuk mempertahankan negeri saya dari serangan Jerman"
"Semua tuduhan ini seharusnya bukan untuk saya. Percayalah, saya bahkan tak menerima secuil pun royalti darinya. Kesalahan ada para politisi yang pintar memutarbalikkan fakta dan menarik keuntungan dari emua pertikaian yang mereka ciptakan,"

Kehidupan Kalashnikov jauh dari ingar-bingar atas ketenaran dan reputasinya atas penciptaan senjatanya. Tinggal hanya di sebuah rumah kecil sejak 1949 di Izhvesk. Di kota berpenduduk
sekitar 635.000 jiwa, mengenalnya tidak lebih daripada seorang pegawai negeri biasa. Namanya boleh melambung di dunia, tetapi untuk membayar ongkos naik pesawat ke Moskwa, ia tak mampu. Lebih dari 50 tahun lamanya ia mengabdikan diri sebagai pekerja di pabrik senjata Izmash yang memiliki 2.000 karyawan. Namun, menurut klipingut.wordpress.com, royalti yang diperoleh Kalashnikov sebagai penemu AK-47 hanya 41 rubel. Penghidupan utamanya hanya berasal dari uang pensiun sebesar 50 dollar. Beberapa tahun setelah perang, ia juga sempat bekerja di Institut Penerbangan Alma-Ata. Mengapa sih, Kalashnikov tidak diberi royalti, walau menurut klipingut.wordpress.com, hanya sebesar 41 rubel saja??. Ya, agar AK, sekaligus paham komunisnya bisa tersebar ke segala penjuru dunia.
Dibalik semua itu, Kalashnikov juga dianugerahi berbagai penghargaan. Dia di anugerahi gelar yang terhormat, yaitu sebagai Pahlwan Rusia. Pada 1945 ia mendapat Hero of Socialist Labour. Pada 1998, ia juga dianugerahi Order of Saint Andrew the Protoclete. 10 November 2009 (bertepatan pada ultah ke-90 nya), oleh Presiden Dmitry Medvedev menganugerahkan
Hero of the Russian Federation. Penghargaan lainnya, yaitu: dianugerahi Lenin Prize pada 1964; Stallin Prize pada 1949; State Prize of the Russian Federation; Order of Merit for the Fatherland II class. Kenang-kenangan lainnya, yaitu perabotan tua. Ia beli dengan uang hadiah dari Stallin, pada tahun 1949. Dan beberapa buah buku "The AK Story", karya Edward C. Ezell. Inovasinya pertama adalah pemakaian peluru pendek 7,62×39 mm. ”Lebih kecil dan ringkas,” kata Paul Cornish, seorang kurator senjata di Imperial War Museum, London, Inggris.
Kalashnikov juga pernah datang ke A.S, negara yang pernah menjadi seteru Uni Soviet pada Perang Dingin dulu. Tak sedikit warga A.S yang melihat Kalashnikov sebagai legenda hidup. Namanya begitu fenomenal karena kisahnya lebih dulu dibaca oleh rakyat A.S. Untuk itu kepadanya diberikan kesempatan untuk bertemu penggemarnya A.S. Ia tiba di Bandara Dulles, Washington. Itu pertama kalinya para penggemarnya melihat Kalashnikov yang ternyata sudah begitu renta. Ia ditemani anaknya, Elena. Ia juga pernah mengunjungi Markas Korp Marinir A.S di Quantico, sekitar 35 mil sebelah selatan Washington, pada Mei 1990. Dan salah satu penggemarnya di sana adalah Mayor Jenderal Matthew P. Caulfield. Mayjen Caulfield mengungkapkan ekspresinya dengan berkata pada Kalashnikov, "Mr. Kalashnikov, harus saya katakan, untuk bertempur secara pribadi saya lebih suka menggunakan senpan buatan anda." Ucapan ini sempat mengusik para segenap hadirin. Pasalnya dia adalah seorang komandan dan di markas Marinir. Namun Kalashnikov hanya tertegun menanggapinya dingin, tak memberikan komentar. Oleh suatu yayasan, Kalashnikov pernah diundang ke A.S, dipertemukan dengan Eugene Stoner, desainer M-16, rival terkuat AK. Ia hanya tertegun merenungi nasibnya. Stoner hidup bergelimang harta, karena Stone berhak atas 1 dollar setiap pucuk M-16. Jadi, jika ada sekitar 6 juta pucuk M-16, paling tidak ia telah mengantongi 6 juta dollar. Tapi, di A.S, Stoner hanyalah orang biasa. Beda dengan Kalashnikov, ia disandang sebagai Pahlawan, dianugerahi berbagai penghargaan dan bintanng jasa. Namun, AK hanya memberikannya 41 rubel, atau bahkan tidak sepeser pun. Hanya tinggal di sebuah rumah sederhana denagn uang pensiun 50 dollar.
Nah, itulah dia, Sang Desainer Legendaris, Mikhail Kalashnikov. Pensiunan (mantan) supir tank AD Rusia yang sekarang hidup dalam usia 91 tahun, dengan kehidupannya yang sederhana. Hasil karyanya, Avtomat Kalashnikova, masih bisa dikenang sampai sekarang. Senjata yang banyak digunakan untuk kelompok-kelompok perlawanan pada konflik-konflik yang berlangsung dulu maupun sekarang, terutama di daerah Afrika dan Timur Tengah, memang banyak mendapat pujian, namun juga banyak kritik dan kontroversialnya, yaitu sebagai senjata pemusnah paling dahsyat, juga sebagai bentuk tindak kekejian dan kekejaman terhadap kemanusiaan.
Padahal desain Kalashnikov muncul dari tempatnya di Izhmash, hanya lewat jalur koneksi. Dia menyesalkan bahwa senjatanya menjadi bahan kekejaman dimana-mana. Namun, ia tetap bersikukuh, bahwa ia hanya sekedar mrancang dan membuat senjata itu. Hanya untuk negerinya, untuk melindungi dari serangan fasis Jerman dulu. "TO PROTECT THE MOTHERLAND!"


----Sekian dulu atas artikel ini. Saya mohon maaf apabila ada kata yang salah atau info yang salah pula. Mohon maaf juga bila foto-foto yang disajikan kurang. Terima kasih----


Sumber:

-http://id.wikipedia.org/wiki/Mikhail_Kalashnikov

-http://en.wikipedia.org/wiki/Mikhail_Kalashnikov

-http://klipingut.wordpress.com/2008/01/01/mikhail-timofeyevich-kalashnikov-pencipta-ak-47

-Edisi Koleksi Angkasa: Kisah Hebat AK-47 & Lima Senapan Legendaris

-http://kolom-biografi.blogspot.com/2010/05/biografi-mikhail-kalashnikov-pembuat.html